Kamis, 2 Oktober 2025

Taiwan Mulai Membuat Kapal Selam Produksi Dalam Negeri Pertamanya

Taiwan resmi memulai proyek kapal selam buatan dalam negeri pertamanya pada Selasa (24/11/2020).

Ritchie B Tongo/EPA
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri upacara peletakan batu pertama kapal selam pribumi pertama Taiwan di sebuah galangan kapal di Kaohsiung. Dia telah meningkatkan anggaran pertahanan dan mengindikasikan bahwa pulau itu akan menerapkan kebijakan pertahanan 'asimetris' 

Sesaat sebelum program kapal selam yang inovatif, kantor berita Reuters melaporkan, Laksamana Muda Michael Studeman telah mengunjungi Taiwan.

Studean dikenal sebagai Laksamana Angkatan Laut bintang dua yang mengawasi intelijen militer AS di kawasan Asia-Pasifik.

Baca juga: Komjen (Purn) Setyo Wasisto Ungkap Djoko Tjandra Sempat Terendus di Taiwan dan Korea selamtan

Baca juga: Pengalaman Jadi Model di Taiwan, Kenny Lee Jajal Peruntungannya di Indonesia

Taiwan akan membangun kapal selamnya sendiri di tengah meningkatnya ketegangan lintas selat. Armadanya saat ini mencakup dua kapal selam yang berasal dari tahun 1980-an
Taiwan akan membangun kapal selamnya sendiri di tengah meningkatnya ketegangan lintas selat. Armadanya saat ini mencakup dua kapal selam yang berasal dari tahun 1980-an (David Chang/EPA)

Tantangan yang Dihadapi Militer Taiwan

Membangun dan membeli teknologi baru hanyalah satu di antara tantangan yang dihadapi militer Taiwan.

Pentagon menyebut pengeluaran militer Taiwan "tidak mencukupi", bahkan ketika Tsai menaikkan anggaran 2021 ke level tertinggi yang pernah ada, yakni di angka 15,2 miliar dolar Amerika.

Masalah lain termasuk seberapa dalam pembentukan militer Taiwan menginternalisasi pendekatan "asimetris" baru untuk pertahanan.

Kesediaannya untuk melakukan reformasi dan kebutuhan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas rekrutan ke angkatan bersenjata.

Liao Yen-Fan, seorang analis keamanan lepas yang bekerja di Institut Riset Pertahanan dan Keamanan Nasional di Taiwan, angkat bicara terkait hal ini.

"Masalahnya di sini adalah Anda tidak bisa hanya melihat anggaran militer," jelasnya.

"Hal lain yang Anda cari adalah struktur kekuatan… wajib militer adalah masalah besar, begitu juga dengan struktur pajak," paparnya.

"Anda perlu melihat berapa banyak anggaran militer menyumbang pengeluaran pemerintah," imbuhnya.

Liao mengatakan, Taiwan telah memotong pasukan aktifnya "sampai ke tulang" karena banyak orang Taiwan tidak lagi ingin bertugas di militernya.

(Tribunnews.co/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved