Selasa, 7 Oktober 2025

Media Asing Soroti Jurassic Park Indonesia, Konstruksi Pulau Komodo Dimulai Meski Ada Kekhawatiran

Media asing menyoroti pembangunan kawasan Taman Nasional Komodo 'Jurassic Park' yang menjadi 'rumah ratusan Komodo.

Tangkap Layar Al Jazeera
Tangkap Layar Media Al Jazeera yang Memberitakan Pembangunan 'Jurassic Park' di Taman Nasional Komodo, Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. Ribuan Ekor Komodo Berada di Pulau Rinca 

"Kami tidak merusak apa pun, kami meningkatkan fasilitas dan manajemen pengunjung," paparnya.

Sementara itu, Kepala Taman Nasional Komodo, Kita Awang Nistyantara mengatakan, pihak berwenang setempat telah mempelajari perilaku komodo selama bertahun-tahun.

Mereka yakin perkembangan proyek tersebut tidak akan mengganggu satwa atau mengganggu habitat mereka.

"Pembangunannya dilakukan dengan sangat hati-hati, kami bahkan belum menebang satu pohon pun," katanya.

"Kami selalu pergi dengan para pekerja untuk memastikan satwa liar tidak diganggu," tegasnya.

Baca juga: Pembangunan Jurassic Park Pulau Rinca Memicu Protes: Seolah-olah Komodo Tidak Suka Pembangunan Itu

Jurnalis Tribunnews Berfoto di Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca (2016). Ribuan Ekor Komodo Berada di Pulau Rinca. Saat ini Media Asing Menyoroti Pembangunan Kawasan Taman Nasional Komodo sebagai Wisata Premium.
Jurnalis Tribunnews Berfoto di Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca (2016). Ribuan Ekor Komodo Berada di Pulau Rinca. Saat ini Media Asing Menyoroti Pembangunan Kawasan Taman Nasional Komodo sebagai Wisata Premium. (Istimewa)

Merusak Alam

Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1991.

Organisasi budaya yang berbasis di Paris mengatakan kepada Al Jazeera, mereka mengingatkan Indonesia tentang kewajibannya sehubungan dengan pembangunan proyek 'Jurassic Park' di Pulau Rinca itu.

"UNESCO telah meminta informasi dari Pemerintah Indonesia mengenai rencana pembangunan baru ini," kata Organisasi tersebut.

"Dan telah mengingatkan mereka (Indonesia) perlunya penilaian dampak harus diserahkan sebelum rencana diambil,” katanya.

Komentar tersebut dibuat pada akhir Oktober, tetapi pada saat itu, konstruksi sudah berjalan.

Pemerintah membantah tidak memberikan pemberitahuan sebelum pembangunan.

"Kami sudah mengirim surat ke UNESCO, kami memberi tahu mereka bahwa kami akan membangun," ujar Inung. 

"Dokumen untuk observasi lingkungan sudah terpenuhi dan kami mempertimbangkan sensitivitas kawasannya, sedangkan UNESCO di Paris belum memberikan jawaban, tapi kami sudah memberi tahu mereka," ungkapnya.

Secara terpisah, penduduk di Pulau Rinca mengatakan kepada Al Jazeera, mereka takut pemerintah merusak taman nasional.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved