Lonjakan Kasus Covid-19: Eropa Kembali Terapkan Pembatasan Sosial, Amerika Serikat Dinilai Gagal
Saat ini, Eropa dan Amerika Serikat telah menjadi zona bahaya Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona Covid-19 yang telah ditetapkan menjadi pandemi global masih belum bisa terkendali.
Berbagai wilayah di dunia masih atau kembali mengalami lonjakan kasus infeksi yang tinggi.
Seperti Eropa dan Amerika Serikat.
Uni Eropa memperingatkan Eropa untuk bersiap menghadapi pembatasan Covid-19 yang lebih luas karena adanya lonjakan kasus infeksi melonjak di seluruh wilayah di benua tersebut.
Dikutip TribunPalu.com dari Channel News Asia, Perancis dan Jerman menyiapkan pembatasan yang hampir seketat lockdown (kuncitara) pada musim semi.
Sementara, angka kasus infeksi masih terus meningkat di Amerika Serikat.
Saat ini, Eropa dan Amerika Serikat telah menjadi zona bahaya Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus yang pertama kali diidentifikasi di China pada bulan Desember 2019.
Kini, krisis global Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 44,94 juta orang terinfeksi dan 1.178.943 meninggal dunia.
"Mengingat situasi yang sangat dinamis di seluruh Eropa, kita perlu sama-sama mengurangi kontak di hampir semua negara Eropa," kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, kepada wartawan seusai konferensi video para menteri kesehatan Uni Eropa yang dia pimpin.
Komisaris Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides turut menggemakan seruan itu.
"Kita semua harus melaluinya, jika diperlukan, dengan pembatasan pada kehidupan sehari-hari untuk memutus rantai penularan," katanya dalam konferensi video.