Senin, 6 Oktober 2025

Mulai Terima Jemaah Umrah dari Luar Negeri, Arab Saudi Wajibkan Karantina 3 Hari

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menetapkan pedoman penerimaan jemaah haji dan umrah dari luar negeri.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Muhammad Husain Sanusi/MCH2019
Ilustrasi ibadah umrah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menetapkan pedoman penerimaan jemaah haji dan umrah dari luar negeri.

Pedoman tersebut akan diterapkan mulai 1 November 2020 seiring dimulainya kembali layanan umrah secara bertahap.

Diperkirakan 10.000 peziarah akan tiba setiap minggu di Arab Saudi.

Arab News melaporkan, Kementerian Haji dan Umrah hanya akan mengizinkan jemaah berusia antara 18 hingga 50 tahun untuk datang melaksanakan umrah, sejalan dengan persyaratan dari Kementerian Kesehatan.

“Mereka harus menunjukkan sertifikat tes PCR yang membuktikan mereka telah diuji dan hasilnya negatif Covid-19. Sertifikat harus dikeluarkan oleh laboratorium tepercaya di negara asal jemaah, tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan,” jelas aturan protokol kesehatan Umrah yang dikeluarkan Kementerian Haji dan Umrah, seperti dilansir Arab News, Selasa (26/10/2020).

Baca juga: Pabrik Gulanya Diresmikan Presiden Jokowi, sang Pemilik Tunaikan Ibadah Umrah

Jemaah yang baru tiba harus menjalani karantina selama tiga hari sebelum menjalankan ibadah umrah.

Untuk itu peziarah dari luar negeri wajib memesan paket layanan yang menyediakan tiga hari makanan untuk masa karantina.

Mereka juga harus memiliki polis asuransi yang komprehensif.

Jemaah wajib memesan kegiatan umrah dan salat di Dua Masjid Suci, termasuk kunjungan ke Masjid Nabawi.

Baca juga: Ketua MPR: Penyesuaian Biaya Referensi Penyelenggaraan Ibadah Umrah Harus Dipertimbangan Matang

Semua pemesanan dapat dilakukan melalui aplikasi Eatmarna.

Mereka juga diharuskan telah mengonfirmasi penerbangan pulang yang sesuai dengan program Umrah mereka.

Jemaah umrah yang tiba dari luar negeri akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang anggotanya minimal 50 jemaah.

Sekarang maskapai Saudia telah mengumumkan pembukaan kembali 33 destinasi yang sebagian besar adalah negara-negara zona hijau, tanpa penyebaran Covid-19 dan langkah-langkah pencegahan berhasil diterapkan.

Ada Penyesuaian Biaya Umrah

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) optimis Indonesia termasuk dalam daftar yang diperbolehkan mengirimkan jemaah.

Ketua Umum Amphuri Firman M Nur mengatakan, terdapat penyesuaian biaya umrah saat pandemi Covid-19.

Baca juga: Masih Positif Covid-19, Cristiano Ronaldo Tak Bisa Perkuat Juventus Lawan Barcelona

Penambahan itu, seperti biaya tes Covid-19, biaya transportasi darat dan udara yang tentu berimbas karena adanya penerapan protokol kesehatan.

Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga memperlakukan kenaikan pajak 10 persen per 1 Juli 2020 lalu.

"Jadi kami menggunakan istilah penyesuaian harga karena sifat pada kami adalah penyelenggaraan. Jadi kami membantu pemerintah dan masyarakat muslim Indonesia untuk dapat diselenggarakan perjalanan ibadah umrah dan haji ke tanah suci," kata Firman dalam media visit bersama Tribun Grup via virtual, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: 1.424 Pasien Positif Covid-19 Tercatat Dirawat di RS Wisma Atlet Hari Ini

Firman mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, harga paket umrah di Indonesia minimal 20 juta.

Sehingga, diperkirakan saat pandemi ini ada kenaikan sekitar 15-20 persen.

"Tes Covid-19 berbeda-beda mungkin ada yang 1,5-2,5 juta harganya itupun belum fix dari Saudi. Jadi masih mengira-ngira kenaikannya sekitar 15 sampai 20 persen," ungkapnya.

Ia pun memastikan, penyesuaian biaya umrah ini akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pemerintah.

Pencegahan virus corona menurut WHO

Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.

Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.

Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:

1. Cuci tangan teratur

Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

2. Sosial distancing

Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.

Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.

Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.

3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020.
SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020).  (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.

Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.

4. Segera buang tisu bekas

Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.

Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.

5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat

Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.

Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.

Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker

Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunnews.com/ Arab News)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved