Virus Corona
Penasihat Gedung Putih Stephen Miller, Orang Dekat Trump Juga Terpapar Covid-19
Trump mendesak orang Amerika untuk tidak takut dan tidak membiarkan virus corona mendominasi kehidupan mereka.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Penasihat senior Gedung Putih atau ajudan utama Presiden AS Donald Trump, Stephen Miller mengumumkan dia positif Covid-19 pada Selasa (6/10/2020) waktu setempat.
Kasus Stephen Miller menambah banyak daftar pejabat dan orang dekat Trump terpapar Covid-19, sejak petahana presiden dari partai Republik itu mengumumkan dia terjangkit virus pekan lalu.
"Selama 5 hari terakhir saya telah bekerja dari jarak jauh dan mengisolasi diri, menguji negatif setiap hari hingga kemarin," kata Miller dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.
"Hari ini, saya dites hasilnya positif Covid-19 dan menjalankan karantina," jelasnya.
Trump kembali ke Gedung Putih pada Senin (5/10/2020), setelah tiga malam dirawat di rumah sakit militer.
Setibanya, Trump mendesak orang Amerika untuk tidak takut dan tidak membiarkan virus corona mendominasi kehidupan mereka.
Pandemi ini telah menewaskan lebih dari 210.000 orang di Amerika Serikat, lebih tinggi dari negara lain.
Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Brian Morgenstern mengatakan kepada CNN pada Selasa (6/10/2020), tidak ada kasus baru Covid-19 di Gedung Putih di samping Miller.

Baca: Menurut Dokter, Donald Trump Masih Kesulitan Bernafas Karena Positif Covid-19
Trump mengatakan pada Jumat pekan lalu, ia dan ibu negara Melania Trump positif virus corona.
Pejabat lain mengumumkan mereka telah positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir termasuk penasihat dekat Trump Hope Hicks, Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany, Manajer kampanye Trump Bill Stepien, dan Senator Republik Mike Lee, Thom Tillis dan Ron Johnson.
Istri Miller, Katie Miller, yang merupakan juru bicara Wakil Presiden Mike Pence, positif mengidap virus tersebut pada Mei lalu.
Pesan Trump
Trump sudah meninggalkan Rumah Sakit Pusat Militer Nasional Walter Reed pada Senin (5/10/2020) waktu setempat.
Setelah menjalani perawatan untuk Covid-19, Trump kembali ke Gedung Putih.
Mengenakan masker, Trump berjalan dari gedung rumah sakit ke mobil limusin yang membawanya ke helikopter 'Marine One' untuk penerbangan pendek ke Gedung Putih.
Dia membalas pertanyaan yang diteriakkan oleh seorang wartawan tentang berapa banyak orang yang terinfeksi di Gedung Putih dengan mengatakan: "Terima kasih banyak."
Trump terlihat masih mengenakan topeng saat ia turun dari helikopter yang menerbangkannya kembali dari rumah sakit militer ke Gedung Putih.
Namun Trump melepas maskernya saat menaiki tangga Gedung Putih South Portico, di mana ia kemudian berpose untuk dipotret, melambaikan tangan, memberi hormat dan memberikan tanda jempol.
Dia kemudian berjalan ke Gedung Putih, maskernya masih di sakunya, rekaman TV menunjukkan.
Namun sesampainya di Gedung Putih, Trump mengatakan kepada Rakyat Amerika "untuk pergi keluar" dan tidak takut pad Covid-19.
Trump telah merasakan ganasnya virus telah menewaskan lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 209.000 di Amerika Serikat saja.
Presiden dari Partai Republik, yang mencalonkan diri untuk pemilihan berikutnya melawan kandidat dari Demokrat, Joe Biden dalam pemilihan Umum 3 November, dirawat di Rumah Sakit Pusat Militer Walter Reed Medical pada Jumat pekan lalu, setelah didiagnosis positif Covid-19.
"Jangan biarkan itu mendominasi diri Anda. Jangan takut akan hal itu," kata Trump dalam pesan video yang direkam, seperti dilansir Reuters, Selasa (6/10/2020).
"Kami akan kembali, kami akan kembali bekerja. Kita akan berada di depan. ... Jangan biarkan hal itu mendominasi hidup anda. Pergi lah ke luar sana, berhati-hatilah."
Trump telah berulang kali mencemooh protokol kesehatan jaga jarak sosial yang dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
Dia juga mengejek Biden pada debat pilpres Selasa lalu karena mengenakan masker di acara-acara, bahkan ketika dia jauh dari orang lain.
'MASKER PENTING'
Biden menantang Trump untuk menyuarakan kepada masyarakat AS soal pentingnya pemakaian masker pada masa pandemi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Saya berharap presiden, setelah melalui apa yang dia lalui - dan saya senang dia tampaknya sudah cukup sehat - akan mengkomunikasikan pelajaran yang tepat kepada rakyat Amerika, masker itu penting," ujar Biden di NBC News di Miami, Florida.

Biden, yang telah menjadikan cara Trump menangani pandemi sebagai tema sentral kampanyenya, berfokus pada ketidaksediaan presiden untuk sepenuhnya memakai dan kampannye pentingnya masker.
Para ahli kesehatan, termasuk dalam pemerintahan Trump, telah mengatakan mengenakan masker adalah yang paling efektif untuk menghentikan penyebaran penyakit.
"Apa hal ini disebut 'macho' atau jantan, 'Saya tidak akan memakai masker,'" kata Biden di balai kota.
"Jadilah patriotik, demi Tuhan."
Kampanye Biden telah menghindari pertemuan massa berskala besar selama berbulan-bulan.
Sedangkan Trump, sebelum jatuh sakit, ia terus mengadakan kampanye massal dengan sedikit jarak sosial.
Alhasil virus telah merobek Gedung Putih dan sekutu Trump selama berhari-hari.(Reuters/New York Times/AFP/Fox News)