Minggu, 5 Oktober 2025

Wanita Pengirim Surat Berisi Racun Ricin ke Donald Trump Ditangkap di Perbatasan AS - Kanada

Kepolisian Kanada langsung menggeledah sebuah apartemen di pinggiran Kota Montreal yang merupakan kediaman tersangka, pada Senin (21/9/2020).

Sandy Huffaker / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
YUMA, AZ - 18 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum kampanye di The Defense Contractor Complex pada 18 Agustus 2020 di Yuma, Arizona. Trump mengecam calon calon dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden karena bersikap lunak terhadap imigrasi ilegal ketika Demokrat mengadakan konvensi mereka minggu ini dari jarak jauh dari Milwaukee. Ratusan orang mengantre dalam suhu 104 derajat untuk melihat presiden, banyak yang tanpa topeng atau menjaga jarak dari yang lain, menurut laporan yang diterbitkan. Ukuran kerumunan di dalam hanggar terbatas untuk mengangguk pada pandemi yang sedang berlangsung yang telah melanda Kabupaten Yuma dengan sangat keras. Sandy Huffaker / Getty Images / AFP 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, LONGUEUIL - Pihak berwenang AS menangkap seorang wanita di perbatasan AS-Kanada, dekat Buffalo, New York, pada Minggu (20/9/2020) atas dugaan mengirim racun mematikan ricin melalui surat, yang ditujukan ke Gedung Putih.

Wanita itu memiliki kewarganegaraan Kanada dan Prancis.

Kepolisian Kanada langsung menggeledah sebuah apartemen di pinggiran Kota Montreal yang merupakan kediaman tersangka, pada Senin (21/9/2020).

Wanita itu akan dihadapkan ke pengadilan federal di Distrik Barat New York pada Selasa (22/9/2020) pukul 16.00 waktu setempat.

"Kami percaya ada enam surat dikirim, satu ke Gedung Putih dan lima ke Texas," kata petugas kepolisian Charles Poirier di luar gedung coklat dan abu-abu modern tempat penggeledahan berlangsung, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (22/9/2020).

Baca: Donald Trump Ancam Akan Rilis Perintah Eksekutif Demi Mencegah Joe Biden Menjadi Presiden AS

"Kami tidak dapat mengkonfirmasi bahwa dia tinggal di (apartemen), tetapi ini terkait dengannya."

Poirier tidak bisa mengatakan di mana di Texas amplop itu dikirim.

"Namun departemen kepolisian di Mission, Texas, menerima surat yang mencurigakan dalam seminggu terakhir," ujar seorang juru bicara departemen kepolisian, Art Flores.

"Departemen kepolisian tidak membuka amplop itu dan menyerahkannya kepada FBI," katanya.

FBI sedang menyelidiki beberapa surat beracun ricin yang dicurigai dikirim ke fasilitas penegakan hukum dan tahanan di Texas Selatan, kata seorang sumber penegak hukum AS kepada Reuters.

"Sejauh ini mereka belum menemukan hubungan apa pun dengan kelompok politik atau teroris, tetapi penyelidikan sedang berlangsung," kata sumber itu.

Tim Kimia, Biologi, Radiologis, Nuklir, Bahan Peledak khusus polisi Kanada sedang menyelidiki kasus ini.

Pada Sabtu (19/9/2020), polisi Kanada mengkonfirmasi surat beracun ricin yang dikirim ke Gedung Putih tampaknya telah dikirim dari Kanada.

Surat itu dicegat di pusat surat pemerintah sebelum tiba di Gedung Putih.

Mengutip penjelasan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, risin merupakan racun alami yang bisa ditemukan dalam biji jarak.

Ricin dapat menyebabkan kematian dalam waktu 36 hingga 72 jam dari paparan jumlah sekecil. Tidak ada obat penawar yang diketahui untuk itu. (Reuters/Channel News Asia)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved