Selasa, 7 Oktober 2025

Donald Trump Bungkam Ketika Para Pemimpin Dunia Menunggu Jawaban Vladimir Putin Soal Alexei Navalny

Trump bungkam ketika para pemimpin dunia mempertanyakan skandal Alexei Navalny, tokoh oposisi Rusia yang diracun dengan agen saraf kimia era Soviet

Chip Somodevilla / Getty Images / AFP
WASHINGTON, DC - JULI 07: Presiden AS Donald Trump bertemu dengan siswa, guru, dan administrator tentang cara membuka kembali sekolah dengan aman selama pandemi coronavirus baru di Ruang Timur di Gedung Putih pada 07 Juli 2020 di Washington, DC. Keponakan Trump menulis buku yang mengurai bahwa Trump sudah terbiasa berbuat curang sepanjang hidupnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump masih bungkam ketika para pemimpin dunia mempertanyakan skandal Alexei Navalny, tokoh oposisi Rusia yang diracun dengan racun saraf kimia era Soviet.

Sebelumnya, Rabu kemarin (2/9/2020), pemerintah Jerman mengumumkan Alexei Navalny diracun dengan agen saraf Novichok.

Mengutip CNN, racun tersebut merupakan zat kimia yang sama, yang digunakan Kremlin untuk meracuni mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Inggris pada Maret 2018.

Baca: Alexei Navalny Diduga Diracun dengan Racun Saraf Novichok, Apa Itu?

Baca: Jerman Ungkap Kritikus Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny Diracuni dengan Agen Saraf Novichok

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berdiri di dekat aparat penegak hukum di lorong sebuah pusat bisnis, yang merupakan kantor Yayasan Anti-Korupsi (FBK) miliknya, di Moskow pada 26 Desember 2019.
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berdiri di dekat aparat penegak hukum di lorong sebuah pusat bisnis, yang merupakan kantor Yayasan Anti-Korupsi (FBK) miliknya, di Moskow pada 26 Desember 2019. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Para pemimpin dunia, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel hingga Perdana Menteri Boris Johnson mengutuk insiden tersebut dan meminta jawaban dari pemerintah Rusia.

Tetapi, Trump, dikritik karena tak berkomentar atas keracunan Alexei Navalny.

Tanggapan Amerika justru datang dari Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional.

Diamnya Trump ini diklaim sebagai contoh kegagalan terbaru Trump untuk mencari jawaban dari Kremlin tentang skandal campur tangan pemilu hingga pemerian hadiah pada Pasukan AS di Afghanistan. 

Baca: Menlu AS Mike Pompeo Sampaikan Keprihatinan atas Insiden Alexei Navalny, Kritikus Putin yang Diracun

Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (2/9/2020), Angela Mekel menyebut Alexei Navalny sebagai korban kejahatan.

"Mereka ingin membungkamnya dan saya mengutuk in idengan sekuat tenaga, juga atas nama seluruh pemerintah federal," tegas Merkel.

"Ada pertanyaan yang sangat serius sekarang, yang hanya bisa dijawab oleh pemerintah Rusia," tambah Merkel.

"Nasib Alexei Navalny mendapat banyak perhatian di seluruh dunia. Dunia akan menunggu jawaban," katanya.

Baca: Alexei Navalny Tiba di Berlin untuk Perawatan Medis, Kondisi Kesehatannya Mengkhawatirkan

Tanggapan Boris Johnson tak berbeda jauh dengan komentar Merkel.

"Pemerintah Rusia sekarang harus menjelaskan apa yang terjadi pada Navalny," beber Johnson.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved