Selasa, 7 Oktober 2025

Pemilu AS 2020

Donald Trump Janji Buat AS Lebih Baik Jika Kembali Jadi Presiden & Tuding Joe Biden Komplotan China

Donald Trump berjanji akan membuat AS lebih baik jika terpilih lagi menjadi presiden, hingga tuding Joe Biden komplotan China.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
JIM WATSON / AFP
Presiden AS Donald Trump duduk dengan tangan bersilang saat diskusi meja bundar tentang Pembukaan Kembali Sekolah-Sekolah Amerika yang Aman selama pandemi, di Ruang Timur Gedung Putih pada 7 Juli 2020, di Washington, DC. 

Padahal, para ilmuwan bersikeras bahwa vaksin tidak akan siap hingga awal tahun depan.

Tak hanya membicarakan misinya, Trump juga menyinggung China.

Dia berpandangan, jika Joe Biden terpilih, maka sama saja menyerahkan negara AS kepada pemerintah China.

Donald Trump dan Joe Biden.
Donald Trump dan Joe Biden. (skynews)

"Rekam jejak Biden memalukan, merupakan pengkhianatan, dan kesalahan paling dahsyat dalam hidup kita. Dia telah menghabiskan seluruh karirnya di sisi sejarah yang salah," ungkap Trump.

Trump mengatakan, China mendukung Joe Biden dan sangat ingin dia menang.

Tidak seperti Joe Biden, Trump menegaskan akan meminta pertanggungjawaban penuh terhadap China terkait wabah Covid-19.

"Joe Biden bukanlah penyelamat jiwa Amerika. Dia adalah penghancur urusan Amerika dan dia akan menjadi penghancur kekuatan Amerika jika dia diberi kesempatan," imbuh Trump.

Tak hanya itu, Trump juga menolak untuk mendengarkan pendapat para ilmuwan tentang Covid-19, seperti yang Joe Biden lakukan.

Joe Biden juga menyarankan untuk melakukan lockdown seluruh AS, yang akan ditolak Trump mentah-mentah.

Trump mengklaim, lockdown semacam itu akan memicu peningkatan kecanduan narkoba dan bunuh diri.(*)

5 Klaim tentang Donald Trump dalam Buku Mary Trump: Dibesarkan Ayah 'Sosiopat', Curang saat Ujian

Keponakan Donald Trump, Mary Trump, telah menulis buku baru berjudul "Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man".

Buku tersebut menyajikan potret tentang kehidupan pamannya dan mengungkap sifat-sifat yang paling destruktif dari Donald Trump.

Diketahui, Mary Trump, seorang psikolog klinis berlisensi, terbuka dalam ketidaksetujuannya terhadap kebijakan pamannya.

Oleh karena itu, ia menggunakan pengetahuan tentang masa kecilnya untuk menggambarkan potret yang lebih luas mengenai sang paman yang kini menjadi Presiden AS.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved