Selasa, 7 Oktober 2025

Ledakan di Beirut

Buntut Ledakan di Beirut, Kini Giliran Menteri Lingkungan Lebanon Mundur

Kepergian Damianos Kattar mengikuti jejak pengunduran diri Menteri Informasi Lebanon Manal Abdel Samad yang pertama kali menyatakan mundur.

Lina Alameh/CNN
Suasana saat ledakan pertama terjadi. 

Bahkan ia berpikir, krisis akan terjadi, jika tanpa campur tangan internasional.

Baca: Pascaledakan di Beirut, Menteri Informasi Lebanon Mengundurkan Diri karena Merasa Gagal

Hingga Rabu (5/8/2020) malam, jumlah korban tewas mencapai 135 orang, sekitar 5.000 lainnya terluka dan puluhan lainnya masih hilang.

Pemerintah Lebanon telah meminta dukungan bantuan dari komunitas internasional.

Ledakan di pelabuhan Beirut itu juga mengakibatkan 250 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, 2.750 ton amonium nitrat yang digunakan dalam pupuk dan bom, telah disimpan di gudang tersebut selama enam tahun tanpa langkah-langkah keamanan.

Dia juga mengutuk kurangnya langkah keamanan itu.

Pelabuhan tempat lokasi ledakan terlihat dari ruang tamu apartemen Imad dan Lina.
Pelabuhan tempat lokasi ledakan terlihat dari ruang tamu apartemen Imad dan Lina. (Imad Khalil/CNN)

Dalam pidato Nasionalnya, ia menegaskan, pemerintah "bertekad untuk menyelidiki dan mengekspos apa yang terjadi sesungguhnya sesegera mungkin."

Aoun berjanji, penyelidikan dan hasilnya akan terungkap secara transparan.

Demikian ia menegaskan dalam pertemuan darurat menteri kabinet pada Rabu (5/8/2020).

Dia juga memohon kepada negara lain untuk mempercepat bantuan ke Lebanon, yang sudah bergulat dengan krisis ekonomi.

Aoun menegaskan, mereka yang bertanggung jawab akan berhadapan dengan hukum.

Israa Seblani (29) pengantin yang tengah melakukan sesi foto pernikahan saat detik-detik ledakan Beirut, Lebanon
Israa Seblani (29) pengantin yang tengah melakukan sesi foto pernikahan saat detik-detik ledakan Beirut, Lebanon (MN Production via Daily Mail)

"Mereka yang bertanggung jawab akan diberi hukuman paling berat," tulis Aoun dalam akun Twitter kepresidenan.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan keadaan darurat selama dua pekan harus diumumkan atas insiden ledakan besar yang hingga saat ini masih diselidiki asal-muasalnya.

Status darurat ini dirasa tepat menyusul besarnya dampak yang dirasakan di sepenjuru Beirut, bahkan hingga area pinggiran ibu kota ini.(AFP/Reuters/Al Jazeera/BBC/CNN/AFP/Channel News Asia/NYTimes)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved