Dari Dapat Penghargaan Pemerintah hingga Terlibat KDRT, YouTuber Sugu Pavithra Akhirnya Pensiun
Pasangan suami istri di Malaysia dengan nama channel YouTube Sugu Pavithra memutuskan untuk berhenti jadi YouTuber setelah sang suami terlibat KDRT
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri di Malaysia dengan nama channel YouTube Sugu Pavithra memutuskan untuk berhenti jadi YouTuber setelah sang suami terlibat kasus KRDT terhadap istrinya.
M. Sugu (29) dan S. Pavithra (28) memutuskan untuk pensiun demi berfokus pada kehidupan rumah tangga mereka.
"Kami menghapus video karena kami tidak mau berurusan dengan YouTube lagi," ujar keduanya kepada Sinar Harian.
"Tolong biarkan kami memiliki keluarga yang normal."
"Ada YouTuber memasak lain yang lebih hebat daripada kami, tapi mengapa hanya kami yang menjadi sorotan?"
"Biarkan kami mengurus keluarga kami saja."
Baca: YouTuber Malaysia Sugu Pavithra Hapus Semua Videonya setelah Terlibat Kasus KDRT
Baca: Lima YouTuber Indonesia Berpenghasilan Tertinggi, dari Baim Wong Sampai Deddy Corbuzier

Meski begitu, pendapatan utama pasangan ini menjadi tak tentu.
Sugu awalnya berhenti bekerja untuk membantu Pavithra membuat konten di YouTube.
Sehingga YouTube adalah satu-satunya pendapatan mereka.
Pavithra sebelumnya menjadi sorotan dengan video memasaknya bersama sang suami.
Ia bahkan mendapatkan penghargaan pemerintah, menjadi ikon kota tempat tinggalnya, yaitu Ikon Kota Ipoh.
Ia juga dipuji oleh perdana menteri.
Namun, semua berubah saat Sugu ditahan karena melakukan kekerasan pada istrinya.
Dikabarkan Sugu marah karena tidak dianggap dan hanya sang istri yang mendapat penghargaan dan lain-lain.
Masalah rumah tangga itu berujung berakhirnya pula karier mereka sebagai YouTuber.
Cerita Lengkap, Motif dan Kronologi Kasus Kekerasan yang dilakukan Sugu kepada istrinya, Pavithra
Diberitakan minggu lalu, suami dari YouTuber terkenal di Malaysia ditahan atas dugaan KDRT, tak lama setelah istrinya mendapat penghargaan dari pemerintah.
Dikatakan, M Sugu, suami S. Pavithra itu tidak senang karena dia tidak dianggap setelah Pavithra dianugerahi gelar Ikon Kota Ipoh yang memiliki reputasi baik.

Baca: Koordinasi Dengan Malaysia, Polisi Masih Berusaha Pulangkan Djoko Tjandra ke Indonesia
Baca: Warga Semarang, Singapura Hingga Malaysia Siap Persunting Janda Kembang Kudus yang Viral
Dugaan kekerasan itu terjadi di tempat parkir Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun (HRPB) Ipoh, kata sumber dari Harian Metro.
"Pada saat kejadian, tersangka diyakini sedang mabuk," kata sebuah pernyataan dari pihak berwenang.
"Namun, dia tidak bisa bertemu dengan adik iparnya, yang diduga menjadi penyebab mengapa dia memukuli istrinya."
"Pada pukul 17.55 di hari yang sama (21 Juli), penjaga keamanan menerima laporan dari seorang perawat yang mengaku melihat seorang pria mabuk memegang sabit memasuki salah satu bangsal rumah sakit," tambah sumber itu.

YouTuber Sugu Pavithra Dinobatkan Menjadi Ikon Kota Ipoh

Sebelum insiden tersebut, YouTuber Pavithra dengan nama channel Sugu Pavithra baru saja mendapat penghargaan dari pemerintah.
Pada 20 Juli lalu, Dewan Kota Ipoh (MBI) menunjuk Pavithra sebagai Ikon Kota Ipoh tahun ini.
Menurut kantor berita Bernama, Wali Kota Ipoh, Datuk Rumaizi Baharin berkata, Pavithra (28) yang lahir di Buntong, pantas mendapat penghargaan.
Baca: Orang Tua Dibunuh di Depan Matanya, Gadis Ini Balas Tembak Mati 2 Militan Taliban dengan AK-47
Baca: Kisah Youtuber Cantik Asal Batam Ditangkap Polisi di Jakarta Atas Dugaan Penipuan Jual Beli Rumah
Video-video memasaknya yang ia buat bersama suami berhasil menarik perhatian Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin.
Wanita yang lancar berbahasa Malaysia itu pun menjadi 1 di antara 10 orang terpilih yang menjadi ikon.

"Kami akan memberikan pengakuan kepada setiap kelahiran Ipoh, seperti Tan Sri Michelle Yeoh sebelumnya," ujar Datuk Rumaizi Baharin.
"MBI jujur dalam pengakuannya terhadap Pavithra karena dia terkenal dan banyak yang mengikuti resep memasaknya."
"Perayaan Hari Kota Ipoh ke-32 tahun ini tidak dapat diselenggarakan karena pandemi Covid-19, jadi kami akan menghadiahkannya secara resmi pada perayaan tahun depan."
Baca: Belum ada Kepastian Badai Corona Berakhir, Pelaku Usaha Masih Cenderung Wait and See
Baca: Vaksin Corona Beredar Awal 2021, Menteri BUMN Minta Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Ia juga menambahkan, MBI juga telah mengidentifikasi 100 orang dari berbagai latar belakang termasuk pengusaha, seniman, pekerja layanan sipil dan guru yang akan diakui sebagai ikon secara bertahap.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)