Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Ketika Trump Bersedia Bekerja dengan China Demi AS Peroleh Vaksin COVID-19

Kandidat vaksin CanSino adalah salah satu dari segelintir vaksin yang telah menunjukkan beberapa harapan

ALEX EDELMAN / AFP
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 11 Juli 2020. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan China atau negara lain untuk membuat vaksin virus corona, meskipun ketegangan antara Beijing dan Washington tengah meningkat.

"Kami bersedia bekerja dengan siapapun yang akan memberikan kami hasil yang baik," kata Trump, ketika ditanya apakah Pemerintah AS akan berkolaborasi dengan China untuk vaksin Covid-19, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/7/2020).

Pernyataan Trump ini datang sehari setelah para peneliti mengatakan vaksin terhadap virus corona yang dikembangkan oleh Cina CanSino Biologics dan unit penelitian militer China tampaknya aman dan memicu respon imun dalam sebagian besar subyek dalam uji klinis.

Baca: Amerika Serikat Tuduh 2 Warga China Curi Data Vaksin Covid-19

Kandidat vaksin CanSino adalah salah satu dari segelintir vaksin yang telah menunjukkan beberapa harapan dalam uji klinis manusia awal.

Kandidat vaksin lain bersiap untuk uji klinis seperti itu, termasuk vaksin yang dibuat oleh perusahaan farmasi Moderna yang bermarkas di AS dan Jerman BioNTech, dalam kemitraan dengan produsen obat Amerika Pfizer.

Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020.
Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. (Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP)

Data dari gabungan tahap uji klinis dari kandidat vaksin yang sedang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Oxford dan perusahaan Inggris-Swedia AstraZeneca juga dirilis pada Senin (20/7/2020).

Baca: Meski Bersitegang, Donald Trump Akui Bersedia Kerja Sama dengan China untuk Vaksin Covid-19

Sebagaimana diketahui, Trump telah lama menyalahkan China karena salah menangani pandemi virus yang mematikan, yang berasal dari kota Wuhan di China.

Trump menuding akibat kesalahan China itu lebih dari 140.000 orang di AS dan ratusan ribu lainnyabdi dunia.

"Saya pikir kita akan memiliki beberapa hasil yang sangat bagus. Kami sudah dalam pengujian. Tidak ada yang berpikir itu akan mungkin, "katanya.

"Saya pikir Anda akan melihat sesuatu hasil dalam jangka waktu yang cukup singkat kedepan-mungkin sangat singkat waktunya-yang harus dilakukan dengan terapi dan vaksin yang sangat baik, " katanya.( Reuters)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved