Virus Corona
Malaysia Terapkan 3 Model Sekolah, Indonesia Pembelajaran Daring hingga Pandemi Usai?
Menteri Senior dan Pendidikan Malaysia, Mohd Radzi Md Jidin mengumumkan bahwa sekolah akan dibuka kembali pada 15 Juli mendatang pada Rabu (1/7/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Senior dan Pendidikan Malaysia, Mohd Radzi Md Jidin mengumumkan bahwa sekolah akan dibuka kembali pada 15 Juli mendatang pada Rabu (1/7/2020) lalu.
Mohd Radzi mengatakan, sekolah punya sejumlah opsi untuk membuka kembali kegiatan belajar mengajar.
Antara lain sesi tunggal, ganda, atau rotasi untuk memastikan jarak sosial aman, dikutip dari CNA.
"Untuk murid sekolah menengah kelas 1 hingga 4, dan yang berada di 'Remove Classes' mereka akan kembali bersekolah pada 15 Juli."
"Untuk sekolah dasar, mereka yang di kelas 5 dan kelas 6 akan kembali bersekolah pada Rabu 15 Juli, sedangkan siswa di kelas 1 hingga kelas 4 bisa bersekolah pada Rabu 22 Juli," jelas menteri.
Baca: Gara-gara Covid-19, Pelajar Asing Tak Diizinkan Masuk AS Jika Sekolah Terapkan Pembelajaran Daring
Baca: Tahun Ajaran Baru, Gubernur Jatim Gratiskan SPP SMA/SMK Negeri: Sekolah Dilarang Memungut Biaya

'Removed Classes' ditujukan untuk siswa yang perlu menghabiskan satu tahun pelajaran tambahan sebelum transisi ke Form 1.
Dr Mohd Radzi mengatakan, kementerian telah mengidentifikasi tiga model operasi agar sekolah dibuka kembali sepenuhnya.
Model pertama yakni satu sesi, dengan catatan dapat menjaga jarak sosial yang aman.
Model kedua, sesi ganda diperuntukkan sekolah yang tidak dapat menampung semua siswa dalam satu sesi.
Model ketiga adalah model rotasi untuk sekolah yang tidak memiliki cukup ruang untuk mengakomodasi semua siswa dalam dua sesi.
"Model rotasi ini adalah sistem hybrid, siswa akan sekolah secara tatap muka dan belajar via daring di rumah saat tidak dijadwalkan ke sekolah," jelas menteri.
Wacana Pembelajaran Daring Meski Pandemi Selesai
Di sisi lain, Mendikbud Nadiem Makarim baru-baru ini mewacanakan pembelajaran daring yang diterapkan secara permanen setelah pandemi Covid-19 selesai.
"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model."
"Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/7/2020).
Baca: Pemprov DKI Diminta Tak Biarkan Siswa Korban PPDB Alami Putus Sekolah
Baca: Tujuh Kiat Sukses Bersekolah dengan Pembelajaran Daring

Menurutnya, teknologi saat ini bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam model pembelajaran yang bisa dilakukan sekolah.
Nadiem mengatakan bahwa guru dan orang tua sudah mencoba beradaptasi dengan pembelajaran di tengah pandemi ini.
"Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PLJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen dan orang tua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi," ujar Nadiem.
"Jadi ini merupakan sebuah tantangan dan ke depan akan menjadi suatu kesempatan untuk kita," tambahnya.
Syarat Pembukaan Sekolah di Tengah Covid-19
Sebelumnya, Kemendikbud menetapkan pembukaan sekolah pada 13 Juli mendatang.
Berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pembelajaran tatap muka hanya diizinkan di zona hijau Covid-19.
Setidaknya ada 4 syarat yang ditetapkan Nadiem untuk memulai pembelajaran tatap muka.
Tingkat pendidikan yang bisa memulai pembelajaran tatap muka di zona hijau adalah tingkat pendidikan setara SMP dan SMA.

Baca: Seorang Ibu di Batam Jadi Korban Pelecehan Ketika Hendak Mendaftarkan Anaknya Masuk Sekolah SMA
Baca: Kronologi Ibu yang Urus PPDB Anak di Sekolah Hendak Diperkosa, Korban Didorong ke Sudut Tembok
Namun jika sekolah di zona hijau berubah menjadi oranye atau kuning, maka sekolah ditutup lagi dan kembali sekolah secara daring.
Sementara untuk sekolah di daerah zona merah, kuning, dan oranye, 94 persen masih belajar secara daring.
Untuk madrasah berasrama di zona hijau, tetap dilarang dibuka karena rentan.
Lalu kegiatan perkuliahan di universitas masih ditutup meski di zona hijau, sehingga perkuliahan tetap secara daring atau jarak jauh.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Cynthia Lova)