Malaysia Tangguhkan Pilot Pakistan setelah Adanya Kasus Pemalsuan Lisensi
Regulator penerbangan Malaysia menangguhkan sementara pilot pemegang lisensi Pakistan yang dipekerjakan di negara tersebut
Analisis lanjutan dari puing pesawat masih dilakukan.
Menteri Ghulam Sarwar Khan mengatakan, pesawat itu 100 persen layak untuk terbang, tidak ada kesalahan teknis.
Kecelakaan pesawat itu merusak sekitar 29 rumah.
Soal kerusakan itu, menteri menyebut pemerintah akan mengganti kerugian warga.
Baca: Pilot Asal AS Alami Kecelakaan Pesawat di Danau Sentai, Joyce Lin Meninggal dalam Aksi Kebaikan
Kecelakaan pesawat itu merupakan kecelakaan paling mematikan dalam delapan tahun terakhir.
Kecelakaan terjadi beberapa hari setelah penerbangan komersial domestik dilanjutkan setelah berakhirnya lockdown virus corona yang berlangsung selama dua bulan.
Banyak penumpang sedang dalam perjalanan untuk menghabiskan liburan Hari Raya Idul Fitri dengan orang-orang terkasih.
Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan bangunan-bangunan rusak setelah sayap pesawat mengiris atap rumah, memicu api dan gumpalan asap ke udara.
Dalam operasi penyelamatan yang berlangsung beberapa hari berikutnya, petugas pemadam kebakaran menarik jenazah dari reruntuhan yang masih mengenakan sabuk pengaman.
Tidak ada warga di dekat perumahan yang tewas.
Semua yang tewas adalah penumpang dan awak pesawat.
Masih dilansir Arab News, Pakistan memiliki sejarah tentang insiden penerbangan militer maupun sipil.
Telah sering terjadi kecelakaan pesawat dan helikopter selama bertahun-tahun.
Pada 2016, sebuah pesawat Pakistan International Airlines (PIA) terbakar setelah salah satu dari dua mesin turbopropnya gagal terbang ke Islamabad.