Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Sekolah Kembali Beroperasi di Thailand, Begini Protokol Kesehatannya

Thailand sudah memasuki fase kelima relaksasi Covid-19 dan mulai membuka sekolah kembali.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Tangkap Layar The Thaiger (Foto: Kon La Na)
Sekolah kembali beroperasi di Thailand. 

TRIBUNNEWS.COM - Thailand sudah memasuki fase kelima relaksasi Covid-19 dan mulai membuka sekolah kembali.

Berdasarkan sejumlah foto dalam Gulf News, para siswa di Bangkok berbaris dengan jarak yang cukup jauh.

Mereka terlihat menggunakan masker dan ada beberapa dilengkapi dengan face shield.

Rabu (1/7/2020) hari ini, merupakan hari pertama sekolah setelah berbulan-bulan belajar via daring.

Di gerbang sekolah, guru mengecek suhu tubuh siswa satu persatu.

Baca: Peristiwa Langka, Ribuan Monyet Mendadak Serbu Kota Lopburi Thailand

Baca: Ribuan Kera Serang Toko dan Perumahaan Penduduk Kota Lopburi Thailand, Pemicunya Covid-19

PKL di Bangkok Thailand melaksanakan social distancing di tengah pandemi Covid-19
PKL di Bangkok Thailand melaksanakan social distancing di tengah pandemi Covid-19 (Youtube Mark Wiens)

Seorang guru di sekolah di provinsi Narathiwat, Thailand selatan, terlihat memberikan hand sanitizer kepada seorang murid sebelum masuk ke sekolah.

Kepala sekolah sebuah sekolah menengah di Bangkok, Arwuth Meekhanphet, mengimbau siswanya agar menaati protokol kebersihan secara ketat.

Aturan itu mencakup kewajiban menggunakan masker dan menjaga jarak sosial.

"Kamu tidak pernah tahu apakah kamu atau temanmu memilikinya (virus)," kata kepala sekolah via interkom, dikutip dari PUNCH

Thailand mencatat lebih dari 3.100 kasus virus corona dan 58 kematian.

Angka yang cukup rendah mengingat Thailand adalah negara pertama yang terinfeksi Covid-19 di luar China.

Pemerintah Thailand membatasi jumlah siswa dalam kelas sebanyak 20 hingga 25 saja.

Selain itu semua fasilitas umum sekolah, seperti gagang pintu, meja, dan area yang berisiko harus didisinfeksi sepanjang hari.

Baca: Sering Bikin Onar, Monyet di Kawasan Wisata Thailand Disterilisasi

Baca: 3 Pekerja Kapal Isap Asal Thailand Sembuh, Pasien Covid-19 di Provinsi Babel Sisa 16 Orang

Penyemprotan dilakukan di sebuah sekolah di Bangkok, Thailand, 14 September 2016, dalam upaya mencegah penyebaran virus Zika. (AsiaOne/AFP)
Penyemprotan dilakukan di sebuah sekolah di Bangkok, Thailand, 14 September 2016, dalam upaya mencegah penyebaran virus Zika. (AsiaOne/AFP) ((AsiaOne/AFP))

Seorang pelajar, Parichat Klanpumisri, mengaku tidak khawatir tentang penularan virus.

Dia justru gugup karena sudah lama tidak bertemu teman-teman sekelasnya.

"Saya sudah lama tidak bertemu dengan siapapun dan suasana ruang kelas dan pembelajaran internet sangat berbeda," kata bocah 17 tahun ini.

Sementara itu, sekolah lain di Thailand selatan menggunakan sistem angka ganjil/genap kepada para siswa.

Jadi pada siswa diberi angka acak, dimana angka ganjil dan genap akan masuk sekolah secara bergantian hari.

Dikutip dari The Thaiger, awal Juni lalu para guru diminta pemerintah untuk kembali ke sekolah dan mempersiapkan pembukaan sekolah. 

Bersama dengan relaksasi ini, sekolah di seluruh negeri diwajibkan menandai lantainya untuk menjaga jarak sosial.

Sekolah juga diwajibkan mempersiapkan tempat cuci tangan.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan produsen seragam sekolah dan perlengkapan sekolah untuk mengontrol harga dan mengurangi biaya selama resesi ekonomi.

Program ini bertujuan untuk membantu hingga 10,4 juta keluarga.

Jurin Laksanawisit, Wakil PM dan Menteri Perdagangan, mengatakan kementeriannya telah berbicara dengan produsen seragam sekolah dan perlengkapan sekolah untuk membantu mengurangi harga produk mereka hingga 15 Juli.

"Produk akan dijual di department store nasional. Kampanye ini menawarkan diskon hingga 80 persen untuk banyak item," jelasnya.

Tempat Hiburan Malam Kembali Beroperasi

Selain sekolah, tempat hiburan malam di Thailand juga kembali aktif mulai Rabu ini.

Bar, klub malam, hingga panti pijat yang biasa menyediakan layanan prostitusi akan beroperasi pada malam nanti.

Kendati demikian, pemerintah menegaskan pelaku bisnis malam ini agar menunda layanan prostitusi.

Jarak sosial juga harus dipatuhi dengan menerapkan jarak satu meter per-tamu bar.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved