Minggu, 5 Oktober 2025

Donald Trump Ungkap Semakin Marah Pada China Saat Angka Kasus Covid-19 di AS Meningkat Tajam

Tweet Trump itu datang saat AS mencatat penambahan kasus covid-19 lebih dari 47 ribu kasus pada Selasa (30/6/2020)

Editor: Archieva Prisyta
Mandel NGAN / AFP
(Ilustrasi Amerika Serikat Minta Tanggung Jawab China) Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia semakin marah pada China atas pandemi virus corona.

"Ketika saya menyaksikan Pandemi menyebar, wajah yang buruk di seluruh dunia, termasuk kerusakan luar biasa yang telah terjadi pada AS, saya menjadi semakin marah pada China," tulis Trump dalam akun Twitternya.

Tweet Trump itu datang saat AS mencatat penambahan kasus covid-19 lebih dari 47 ribu kasus pada Selasa (30/6/2020) kemarin, yang merupakan lonjakan kasus harian terbesar yang dilaporkan sejak awal pademi ini.

Dilansir oleh South China Morning Post, para pakar penyakit menular top AS memperingatkan bahwa jumlah tersebut akan segera berlipat ganda.

California, Texas dan Arizona telah muncul sebagai pusat episenter pandemi AS yang baru, yang melaporkan peningkatan rekor pada kasus Covid-19.

"Jelas kita tidak berada dalam kendali penuh saat ini," kata Dr Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, kepada komite Senat AS.

"Saya sangat khawatir karena itu bisa menjadi sangat buruk,” imbuhnya.

Baca: Donald Trump Resmi Jadi Buronan Iran, Akan Terus Diincar Meski Sudah Tak Jadi Presiden AS

Baca: Positif Covid-19 Tembus 2 juta Orang di Amerika Serikat, Donald Trump Tetap Gelar Kampanye Capres

Fauci mengatakan peningkatan harian dalam kasus baru bisa mencapai 100.000 kecuali dorongan nasional dibuat untuk mematikan virus yang bangkit kembali.

Berdasarkan data Universitas John Hopkins, hingga kini AS telah mencatatkan lebih dari 2,6 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak lebih dari 127 ribu.

Dalam sepekan terakhir California, Texas dan Florida telah pindah untuk menutup bar yang baru dibuka kembali, yang menurut pejabat kesehatan masyarakat kemungkinan merupakan salah satu penyumbang terbesar pada lonjakan baru-baru ini.

Halaman Selanjutnya ----------->

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved