Minggu, 5 Oktober 2025

Ayah dan Anak di India Tewas Diduga Disiksa Polisi, Sempat Alami Kekerasan Seksual

Ayah dan Anak di India Disiksa dan Alami Kekerasan Seksual hingga Tewas karena Langgar Jam Malam

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
India Today
Ayah dan Anak di India Disiksa dan Alami Kekerasan Seksual hingga Tewas karena Langgar Jam Malam 

TRIBUNNEWS.COM - Ayah dan anak di India diduga disiksa di kantor polisi, disebut karena langgar jam malam saat lockdown.

Tak hanya disiksa, keduanya juga alami kekerasan seksual hingga berujung maut.

Dilansir India Today, kejadian terjadi di Tamil Nadu, distrik Tuticorin, India.

Jayaraj (59) dan anaknya Fenix (31) awalnya dibawa kantor kepolisian Sathankulam untuk diinterogasi.

Jayaraj dan Fenix diduga melanggar aturan jam malam saat lockdown karena mereka masih membuka toko aksesories HP-nya pada tanggal 19 Juni.

Baca: Siya Kakkar Artis TikTok India Meninggal Diduga Bunuh Diri, Postingan Terakhir Ramai Komentar

Baca: Nekat Gelar Pesta Pernikahan, Pengantin Pria di India Meninggal, 30 Tamu Positif Covid-19

Saat berada dalam tahanan polisi, ayah dan anak itu diduga disiksa dan disodomi hingga tewas.

Fenix meninggal dunia di RS Kovilpatti pada 22 Juni.

Sedangkan ayahnya meninggal pada 23 Juni pagi.

Ayah dan Anak di India Disiksa dan Alami Kekerasan Seksual hingga Tewas karena Langgar Jam Malam
Ayah dan Anak di India Disiksa dan Alami Kekerasan Seksual hingga Tewas karena Langgar Jam Malam (India Today)

Ayah dan Anak Itu Diduga Alami Kekerasan Seksual

Portal berita The Federal melaporkan Jayaraj dan Fenix diduga disodomi saat berada di kantor polisi.

Berdasarkan keterangan dari teman keluarga, The Federal melaporkan ketika ayah anak itu dibebaskan dari penjara, mereka melihat bagian dubur ayah anak itu mengalami pendarahan.

"Antara jam pagi hingga 12 siang pada 20 Juni, ayah dan anak itu masing-masing telah ganti sarung setidaknya tujuh kali karena basah akibat darah mengalir dari dubur mereka," kata Federal mengutip pernyataan seorang teman Fenix.

Teman Fenix itu juga mengatakan bahwa ayah-anak itu keluar dari penjara dalam keadaan berantakan dengan pakaian yang sobek dan berlumuran darah.

Ia menambahkan bahwa mereka mengeluh sakit dubur yang parah dan darah terus mengalir.

Mereka dibawa ke rumah sakit setelah dibebaskan dari penjara.

Namun dokter di sana menyatakan bahwa kedua ayah anakitu sehat, diduga akibat didesak inspektur.

Fenix dan ayahnya kemudian dibawa ke hakim pengadilan tetapi dilaporkan tidak bisa mengatakan yang sebenarnya karena mendapat ancaman dari polisi.

Teman-teman Fenix, yang datang ke kantor polisi ketika polisi menangkap mereka, mengatakan kepada outlet berita bahwa selama tiga jam, mereka hanya mendengar teriakan dan tangisan Jayaraj dan Fenix.

"Sepanjang malam, keduanya berteriak minta tolong dan orang-orang yang berjarak sekitar 500 meter dari kantor polisi bisa mendengarnya," kata saksi mata itu.

Kematian Jayaraj dan Fenix Membuat Murka Warga Tuticorin

Kematian ayah dan anak itu telah memicu kemarahan di Tuticorin.

Toko-toko di distrik itu tutup pada hari Rabu sebagai bentuk protes kepada polisi Sathankulam.

Baca: Video Geger dan Duduk Perkara WNA Nigeria Keroyok Polisi di Apartemen Cengkareng

Baca: Bidan & Perawat Disekap 4 Jam di Angkot, Diancam akan Dibunuh, Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku

Pengadilan Tinggi Madras Meminta Penyelidikan

Kini, Pengadilan Tinggi Madras telah meminta laporan tentang masalah ini.

Pengadilan Tinggi meminta polisi untuk menyerahkan laporan pada 26 Juli atas kematian ayah dan anak itu.

Fenix berdarah ketika dia dibawa ke penjara, kata otoritas penjara.

Kolektor Tuticorin, Sandeep Nanduri mengatakan, keduanya telah ditangkap sebelumnya dan dimasukkan ke dalam penjara Kovilpatti.

"Ada keluhan bahwa mereka terbunuh dalam serangan polisi, penyelidikan pengadilan telah diperintahkan," katanya.

Pihak Keluarga Meminta Penyelidikan Dugaan Pembunuhan oleh Polisi

Sementara itu, keluarga almarhum menuntut agar kasus pembunuhan didaftarkan melawan dua sub-inspektur.

Keluarga menuduh mereka bertanggung jawab atas kematian Jayaraj dan Fenix.

Keluarga Jayaraj dan Fenix juga mengatakan mereka tidak akan menerima jenazah sampai permintaan mereka dipatuhi, bahkan saat autopsi dilakukan di Rumah Sakit Pemerintah Tirunelveli.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved