Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Masih Terus Mewabah, China Laporkan 32 Kasus Baru Corona, 25 di Antaranya di Beijing

Wabah baru Covid-19 di Beijing dikaitkan dengan pasar makanan dan sayuran di pasar Xinfadi

AFP/NOEL CELIS
Warga yang tinggal di dekat dan pernah mengunjungi pasar Xinfadi, pasar makanan grosir yang menjadi kemunculan cluster baru virus corona Covid-19, menggunakan masker saat mengantre untuk dites kesehatan di Guang'an Sport Center, Beijing (16/6/2020). Situasi penyebaran virus corona di ibukota Cina tersebut masuk ke dalam kategori 'sangat parah', setelah 27 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dari cluster baru di Beijing, dan membuat otoritas setempat melakukan pelacakan serta pengujian Covid-19 besar-besaran. AFP/NOEL CELIS 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Ibu kota China, Beijing melaporkan peningkatan 25 kasus baru dalam 24 jam.

Hal itu disampaikan Komisi Kesehatan Nasional China pada Jumat (19/6/2020).

Baca: Mengukur Kekuatan Militer India dan China dalam Konflik Perbatasan, India Dianggap Berpengalaman

Dibandingkan dengan hari sebelumnya, hanya 21 kasus dikonfirmasi positif.

Pemerintah Beijing membatasi pergerakan orang di ibu kota dan meningkatkan langkah lain untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut setelah serangkaian terjadi penularan lokal dan klaster baru.

Pemerintah Beijing juga telah menetapkan lebih banyak 'lockdown' di permukiman dan melakukan tes masif kepada warganya untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Secara nasional, China melaporkan 32 kasus baru konfirmasi virus corona.

Lima kasus asimtomatik pasien Covid-19, mereka yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala.

Wabah baru Covid-19 di Beijing dikaitkan dengan pasar makanan dan sayuran di pasar Xinfadi.

Berdasarkan data, per 11 Juni lalu, sudah 158 kasus baru dikaitkan dengan klaster Pasar Xinfadi.

Sebagai langkah pencegahan, lebih seribuan penerbangan domestik masuk dan keluar dari Beijing dibatalkan pada Rabu (17/6/2020), sebagai upaya untuk membendung penularan wabah virus corona (Covid-19) di ibukota China.

South China Morning Post melaporkan, 1.255 penerbangan yang seharusnya terbang dari dan ke Bandara Internasional Beijing Daxing dan Bandara Internasional Beijing Capital dibatalkan.

Beijing dan sejumlah provinsi di China juga telah melarang warganya untuk berpergian meninggalkan kota.

Bukan itu saja, otoritas setempat pun menghentikan sejumlah moda transportasi pada Selasa (16/6/2020) untuk menghentikan penyebaran virus corona ke kota dan Provinsi lain.

Di pusat keuangan China, Shanghai, pemerintah meminta para wisatawan dari Beijing menjalan karantina selama dua minggu, ketika 27 kasus baru Covid-19 ditemukan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved