Israel Dinilai Persulit Penyelesaian Konflik Lewat Rencana Pencaplokan Tepi Barat Palestina
"Ini juga merusak mimpi warga Palestina yang ingin hidup secara damai dan mendapatkan haknya," ucapnya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP H Syaifullah Tamliha mengutuk keras rencana Israel yang akan mencaplok Tepi Barat Palestina.
Menurutnya, Israel merupakan negara yang tidak pernah ‘Istiqomah’ terhadap perjanjian dengan Palestina.
Baca: Kalahkan Ruben Onsu Dalam Kepemilikan Nama Bensu, Ini Sosok Benny Sujono, Pemilik I Am Geprek Bensu
Terutama garis batas tahun 1967.
Terlebih, rencana itu akan menimbulkan beberapa dampak.
Di antaranya, memanaskan situasi politik internasional.
"Penyelesaian konflik antara kedua negara (Palestina dan Israel) semakin sulit untuk diselesaikan. Rencana Israil itu bertentangan dengan resolusi dan hukum internasional PBB," kata Syaifullah Tamliha dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/6/2020).
"Ini juga merusak mimpi warga Palestina yang ingin hidup secara damai dan mendapatkan haknya," ucapnya.
Pihaknya juga menyampaikan, mendukung upaya pemerintah Indonesia menolak rencana Israel mencaplok Tepi Barat dan pemenuhan hak Palestina.
Melalui surat, Menlu ajak 30 negara sahabat untuk bersama-sama membendung rencana Israel menganeksasi Tepi Barat Palestina tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan, lolitik luar negeri Indonesia terkait Palestina sangat jelas dan konsisten dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia hanya mengakui negara Palestina dan menolak keras ‘pendudukan’ Israel atas Palestina.
Prinsip tersebut tidak akan pernah berubah sepanjang Pembukaan UUD NRI (Negara Republik Indonesia) 1945 tetap berbunyi bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Baca: Garang dan Kejam Saat Membegal Korban, Bustari Menangis di Hadapan Polisi
Indonesia juga saat ini bahkan telah membuka Konsul Kehormatan Indonesia untuk Palestina berkedudukan di Ramalah.
"Mengajak seluruh warga Indonesia berdoa agar warga Palestina memperoleh kemerdekaan negaranya dan bisa hidup secara damai. Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia selain Mesir," jelas Politisi PPP asal Kalimantan Selatan ini.