Senin, 29 September 2025

Kerap Serang Pemerintah Amerika, Media Iran, Rusia, dan China Diberi Label oleh Facebook

Facebook Inc akan mulai memberi label pada media yang dikendalikan Pemerintah Rusia, China, dan negara lainnya.

Nextren
Ilustrasi Facebook 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Facebook Inc akan mulai memberi label pada media yang dikendalikan Pemerintah Rusia, China, dan negara lainnya.

Lalu, akhir musim panas ini akan memblokir iklan apa pun dari situs yang menargetkan pengguna Amerika Serikat (AS).

Jaringan sosial terbesar di dunia ini akan menerapkan label ke Sputnik Rusia, Press TV Iran, dan Kantor Berita Xinhua China, menurut daftar parsial yang Facebook keluarkan, Kamis (4/6). Facebook akan menerapkan label pada sekitar 200 media di awal.

Baca: Media Israel: Iran, Turki, China, dan Rusia Happy Amerika Serikat Dilanda Kerusuhan

Tapi, Nathaniel Gleicher, Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, mengatakan, pihaknya tidak akan memberi label pada media apa pun yang berbasis di AS, bahkan yang dikelola Pemerintah AS. Sebab, media-media tersebut memiliki independensi editorial.

Facebook, yang telah mengakui kegagalannya menghentikan penggunaan platform Rusia untuk ikut campur dalam Pemilihan Presiden AS 2016, meningkatkan pertahanannya dan memberlakukan persyaratan transparansi yang lebih besar untuk halaman dan iklan di platform mereka.

Rencana memberi label kepada media pemerintah, Facebook umumkan pada tahun lalu, tetapi memperkenalkannya di tengah kritik atas perlakuan lepas tangan dari posting yang menyesatkan dan tudingan rasial dari Presiden Donald Trump.

Baca: Rusia Dapat Bocoran, China dan India Sudah di Ambang Perang, Perbatasan Kedua Negara Makin Tegang

Dan, langkah baru Facebook itu datang hanya beberapa bulan sebelum Pemilihan Presiden AS November nanti. Di bawah kebijakan baru tersebut, Facebook tidak akan memberikan label untuk media yang berafiliasi dengan tokoh atau partai politik individu.

Sebab, menurut Gleicher, itu bisa mendorong "batas yang sangat, sangat licin". "Apa yang ingin kami lakukan di sini adalah memulai dengan kasus yang paling kritis," katanya seperti dikutip Reuters.

Respons China

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers singkat di Beijing, Jumat (5/6), perusahaan media sosial tidak boleh secara selektif menciptakan hambatan bagi media.

"Kami berharap, platform media sosial yang relevan bisa mengesampingkan bias ideologis dan mempertahankan keterbukaan serta penerimaan sikap terhadap peran media masing-masing negara," ujar dia seperti dilansir Reuters.

Baca: Penasihat Barack Obama Tuding Rusia Jadi Dalang Kerusuhan di AS Pasca Kematian George Floyd

Facebook bukan perusahaan pertama yang mengambil tindakan seperti itu. YouTube miliki Google Alphabet Inc pada 2018 mulai mengidentifikasi saluran video yang sebagian besar membawa item berita dan didanai oleh pemerintah. 

Tetapi, kritik menuduh YouTube gagal memberi label pada beberapa media pemerintah, yang memungkinkan mereka memperoleh pendapatan iklan dari video dengan informasi dan propaganda yang salah.

Dalam sebuah posting di blog, Facebook menyatakan, labelnya akan muncul di halaman secara global, dan juga pada unggahan Feed Berita di AS.

Facebook juga akan melarang iklan yang menargetkan pengguna AS dari entitas yang dikendalikan negara "karena sangat berhati-hati" menjelang Pemilihan Presiden November. Di tempat lain, iklan akan mendapat label.

Berita ini tayang di Kontan: https://internasional.kontan.co.id/news/tok-facebook-beri-label-pada-media-dikendalikan-pemerintah-rusia-china-iran?page=all

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan