Ayah dan Anak Didakwa Pembunuhan setelah Menembak Ahmaud Arbery saat Jogging
Ayah dan anak laki-laki ditangkap dan didakwa atas penembakan yang menewaskan Ahmaoud Arbery di negara bagian Georgia, AS pada Februari 2020 kemarin.
TRIBUNNEWS.COM - Ayah dan anak laki-laki ditangkap dan didakwa atas penembakan yang menewaskan pemuda kulit hitam bernama Ahmaud Arbery.
Kejadian tersebut terjadi di negara bagian Georgia, AS pada Februari 2020 kemarin.
Mengutip dari BBC, Jumat (8/5/2020), Gregory McMichael (64) dan Travis McMichael (34) diamankan Biro Investigasi Negara pada Kamis (7/5/2020).
Baca: Tandi Kogoya, KKB Pelaku Penembakan WNA di Freeport, Penjahat Agresif yang Terlibat Banyak Aksi
Baca: Foto Pelepasan 3 Jenazah Anggota Polisi Korban Penembakan Sebelum Diterbangkan ke Kampung Halamannya

Berikut ini kronologi kematian Arbery yang Tribunnews rangkum:
Sebelum ditembak oleh ayah dan anak tersebut, Arbery tengah jogging di kota pesisir Brunswick sore hari, 23 Februari 2020 kemarin.
Laporan polisi menerangkan, Gregory McMichael mengatakan melihat Arbery dan percaya dia mirip dengan tersangka serangkaian pembobolan.
Dia dan putranya yang mempersenjatai diri mengejarnya dengan truk pick up.
"Berhenti-berhti, kami ingin bicara denganmu," kata Gregory McMichael kepada Arbery.
Laporan tersebut mengatakan Arbery melakukan perlawanan kepada Travis McMichael.
Sejurus kemudian tembakan dilepaskan, Arbery jatuh ke jalan di lingkungan Satilla Shores.
Baca: Penembakan Massal di Nova Scotia Kanada Menewaskan 16 Orang, Termasuk Polisi Wanita
Baca: Aparat Gabungan Tembak Mati 2 Anggota KKB Pelaku Penembakan Terhadap 3 Pekerja Freeport di Papua
Secara terpisah, ibunda Arbery, Wanda Cooper Jones mengatakan, polisi memberi tahu putranya terlibat perampokan sebelum insiden penembakan tersebut.
Tetapi keluarga menegaskan mereka tidak percaya pria yang hobi berlari itu melakukan kehatan.
Sementara Arbery, kata ibundanya, merupakan pria yang tidak bersenjata.
Bukti Video
Sebuah video yang diambil oleh pria lain di lingkungan itu menunjukkan McMichaels sedang menunggu Mr Aubery saat ia berlari di jalan di siang hari bolong.
Klip 36 detik diambil dari kendaraan setelah truk pick-up dikatakan terlibat dalam insiden tersebut.
Ini menunjukkan seorang pria jogging dan kemudian mendekati stasioner pick-up dari belakang.
Dia mencoba memotong truk dan kemudian terlihat berjuang dengan seorang pria yang membawa senapan.
Ada teriakan teredam dan tembakan senapan terdengar.
Pria kedua sedang berdiri di tempat tidur mobil pick-up. Ia kemudian menunjukkan pistol dan berdiri di samping pria bersenjata lainnya dengan pelari tidak lagi terlihat.
Tanggapan Keluarga Arbery

Lebih lanjut, ayahanda korban mengatakan kepada PBS Newshour pada Kamis, putranya berolahraga di daerah itu setiap hari dan tinggal di seberang jalan di rumah ibunya.
"Aku tidak tahu mengapa mereka melakukan rasial terhadap dirinya dan melakukannya seperti itu," kata ayanda Arbery, Marcus Arbery.
"Karena yang dia lakukan hanyalah berolahraga dan berlari serta merawat tubuhnya, karena dia memiliki mimpi," ungkapnya.
"Sekarang semua mimpinya hilang, karena mereka merenggut nyawanya," tegasnya.
Kata Pengacara
Ditanya tentang saran bahwa putranya bisa terlibat dalam perampokan, Mr Arbery mengatakan bahwa "hanya bohong dan ditutup-tutupi".
"Video itu berbicara semuanya untuk dirinya sendiri," katanya.
"Periksa gerombolan penjahat itu keluar."
Secara teterpisah, pengacara keluarga, Benjamin Crump, mengatakan rekaman itu menunjukkan "eksekusi yang mengerikan".
Crump juga mengklaim Gregory McMichael pada awalnya tidak didakwa karena ia telah bekerja sebagai petugas polisi dan seorang detektif untuk pengacara distrik setempat selama lebih dari 30 tahun.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)