Virus Corona
Korea Selatan Pertama Kalinya Mencatat Nol Kasus Lokal Baru, Hanya Ada 4 Kasus Impor Baru
Korea Selatan untuk pertama kalinya tidak mencatat kasus infeksi domestik baru sejak Februari silam.
TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan untuk pertama kalinya tidak mencatat kasus infeksi lokal baru sejak Februari silam.
Data ini merupakan hasil catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).
Sementara itu, KCDC hanya melaporkan empat kasus corona baru yang kesemuanya adalah kasus impor.
Bersama penambahan ini, secara nasional jumlah infeksi corona di Korea Selatan adalah 10.765 sebagaimana dikutip dari Guardian.
Baca: Reaksi Masyarakat Korea Atas Kabar Chen EXO Jadi Ayah, Meski Bahagia, Tak Sedikit yang Lempar Kritik
Baca: Nagita Slavina Tertarik Berperan Jadi Figuran Usai Tahu Honor Artis Drama Korea
Korban meninggal dunia bertambah satu orang menjadi total 247 sedangkan sejumlah 9.059 sudah sembuh.
KCDC mengatakan, dari seluruh jumlah infeksi, sebanyak 1.065 adalah kasus impor.
Jadi sekitar 9.000 lebih adalah penduduk Korsel yang terinfeksi.

Pertumbuhan infeksi Covid-19 di negara gingseng terus melambat selama beberapa pekan terakhir.
Apalagi bila dibandingkan dengan akhir Februari hingga awal Maret di mana setiap hari ada kasus infeksi dan kematian baru.
Menyusul hal ini, pemerintah akhirnya melonggarkan beberapa aturan jarak sosial.
Langkah ini diharapkan bisa berlanjut hingga pengangkatan jarak sosial nasional.
Tentu saja hal itu akan dilakukan bila infeksi benar-benar menyusut atau negara sudah bisa mengendalikan wabah.
Tapi otoritas kesehatan masih mewanti-wanti warga dan pemerintah meski kasus mulai melambat.
Pihaknya mendesak supaya masyarakat tetap berhati-hati dalam beberapa hari ke depan, saat ada serangkaian hari libur yang dimanfaatkan warga saling bepergian.
Warga Korea Selatan merayakan hari ulang tahun Buddha pada Kamis (30/4/2020).
Sementara May Day pada Jumat (1/5/2020) dan Hari Anak pada Selasa (5/5/2020) pekan depan.
Lain daripada itu, otoritas kesehatan menyimpulkan bahwa tidak ada penularan lokal yang terjadi saat pemilihan parlemen bulan ini.
Lantaran pemerintah melakukan langkah antisipasi bagi pemilih, seperti mewajibkan masker dan sarung tangan plastik.
"Dua puluh sembilan juta pemilih berpartisipasi dalam pemilihan parlemen 15 April."
"Tidak ada satu pun kasus yang terkait dengan pemilihan telah dilaporkan selama 14 hari masa inkubasi," kata direktur jenderal untuk kebijakan kesehatan masyarakat, Yoon Tae-ho.
Yoon berterima kasih kepada staf dan pemilih, yang mendisinfeksi tempat pemungutan suara di seluruh negeri dan menjaga jarak 1 meter satu sama lain.
Baca: Nagita Slavina Tertarik Berperan Jadi Figuran Usai Tahu Honor Artis Drama Korea
Baca: Di Tengah Kabar Kim Jong Un Meninggal Dunia, Korea Selatan: Dia Masih Hidup dan Sehat!
Sementara itu, sebuah laporan ahli klinis pada Rabu lalu menyimpulkan bahwa pasien Covid-19 yang sebuh bisa kembali positif corona.
Namun positif itu dikatakan sebagai positif palsu karena pasien itu terinfeksi ulang bukan aktif kembali virusnya.
Ketua komite mengatakan positif palsu adalah karena batas teknis pengujian PCR.
Negeri gingseng sejauh ini melaporkan 292 kasus seperti itu.
Setelah bergulat dengan wabah dari China, Korea Selatan berhasil mengendalikan wabah tanpa gangguan besar dengan pengetesan masif dan pelacakan kontak yang intensif.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)