Virus Corona
Awal Januari 2020 Covid-19 Masuk AS, 2 Korban Meninggal Tak Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Negeri
Kematian akibat virus corona terjadi di Kota Santa Clara, California, pada 6 Februari dan 17 Februari.
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Ada sebuah temuan baru di Amerika Sertikat (AS) terkait Covid-19. Hasil autopsi menunjukkan Covid-19 menewaskan dua warga Negara Bagian California pada awal dan pertengahan Februari 2020.
Padahal sebelumnya otoritas di AS menyebut korban tewas pertama akibat Covid-19 adalah warga di Kirkland, Washington, 29 Februari 2020.
Temuan itu dapat mengubah pemahaman tentang bagaimana awal virus itu menyebar di AS.
Kematian akibat virus corona terjadi di Kota Santa Clara, California, pada 6 Februari dan 17 Februari.
Sara Cody, kepala petugas medis di kota itu mengatakan kepada The New York Times, keduanya tidak memiliki riwayat perjalanan ke China atau negara manapun yang mungkin membuat mereka terinfeksi Covid-19.
Menurut Sarta, mereka dianggap telah terinfeksi virus melalui penyebaran komunitas.
"Itu adalah temuan sangat signifikan," kata Dr Ashish K Jha, Direktur Harvard Global Health Institute, kepada CNN, Rabu.
Menurutnya seseorang yang meninggal pada 6 Februari, besar kemungkinan tertular virus itu pada awal hingga pertengahan Januari 2020.
Baca: Ada Larangan Mudik, KAI Hentikan Perjalanan KA Jarak Jauh Mulai 24 April 2020
"Diperlukan waktu setidaknya dua hingga tiga minggu sejak Anda tertular virus sebelum Anda meninggal dunia karenanya," ujar Ashish.
Menurutnya, mereka tidak tertular virus corona setelah melakukan perjalanan ke luar negeri, itu juga penting, kata Asish K Jha.
"Oleh karena itu, itu berarti ada penyebaran komunitas yang terjadi di California pada awal Januari, jika tidak lebih awal dari itu," katanya.
Oleh karena itu perlu menelusuri kembali kasus dari Januari, bahkan Desember 2019 dan mencoba memilah kapan pertama kali benar-benar menemukan virus ini di Amerika Serikat.
Petugas medis di Kota Santa Clara melakukan autopsi terhadap dua orang yang meninggal di rumah mereka dan mengirim sampel ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
CDC mengkonfirmasi pada hari Selasa, hasil tes sampel jaringan ternyata positif Covid-19.
Kematian ketiga pada awal Maret juga dikonfirmasi terkait virus corona.
Pada saat terjadi kematian tes virus masih sangat terbatas. Umumnya hanya untuk orang-orang yang punya riwayat perjalanan tertentu dan punya gejala-gejala tertentu.
Baca: Sebulan Ditinggal Wafat Ibunda, Baim Wong Nahan Tangisan Lihat Benda Ini: Bau-bau Mama Banget
Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai para korban tewas.
Pemerintah setempat mengatakan setelah sejumlah kematian diselidiki secara teliti, kemungkinan akan ada lebih banyak yang terkait dengan virus.
Colleen Kraft, associate chief medical officer dari Rumah Sakit Universitas Emory Atlanta, setuju terhadap pernyataan Asish K Jha tentang signifikansi temuan itu.
"Itu juga berarti lebih banyak orang mengalami ini, mungkin tanpa gejala atau hanya penyakit ringan, daripada kita duga sebelumnya," kata Kraft. (cnn/feb)