Virus Corona
Nasib Pelajar Kurang Mampu di Amerika Serikat: Tak Bisa Ikuti Pelajaran Karena Tak Miliki Laptop
Sebagai negara terbesar di dunia, Amerika Serikat menghadapi masalah kesenjangan teknologi bagi pelajar kurang mampu di tengah pandemi covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah nasib mahasiswa angkatan 'virus corona' tahun 2020, -sebuah kiasan dari jalur pelajar yang akan atau baru lulus sekolah dan masuk perguruan tinggi pada masa pandemi COVID-19-, yang kurang mampu di Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat (AS), kesenjangan teknologi menyebabkan ribuan siswa kurang mampu kehilangan kesempatan mengikuti pelajaran selama berminggu-minggu.
Banyaknya sekolah dan universitas di AS yang tutup pada tahun akademik, membuat siswa di Los Angeles, AS menyelesaikan tahun terakhirnya melalui pengajaran daring alias kuliah online / kuliah di rumah.
Sebagian dari mereka mendapatkan bantuan fasilitas komputer yang disumbang dari distrik tempat mereka belajar.
Satu diantaranya, Kenia Molina bercerita kepada AFP, Sabtu (18/4/2020), perihal kesulitannya mendapatkan fasilitas teknologi di negaranya.

"Ini sangat penting ... bagi siswa yang tak punya akses ke internet bahkan tak punya perangkat apa pun, mereka bahkan tak mampu membeli gawai apa pun," kata Molina, mengenakan masker dan sarung tangan pelindung sembari menerima bantuan laptop dari distriknya.
Diketahui, komputer gratis diberikan oleh distrik sekolah di Los Angeles -wilayah terbesar kedua di AS- untuk membantu para pelajar kurang mampu.