Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Menteri Kesehatan Israel dan Sang Istri Didiagnosis Positif Virus Corona

Kantor kementerian Kesehatan Israel mengonfirmasi bahwa Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman dan sang istri telah dites positif untuk virus corona.

Editor: Daryono
ERIN BOLLING / US ARMY / AFP
ILUSTRASI - Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Kantor kementerian Kesehatan Israel mengonfirmasi bahwa Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman dan sang istri telah dites positif untuk virus corona.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa pejabat berusia 71 tahun dan istrinya kini merasa lebih baik.

Mereka telah menerima perawatan medis dan akan menjalani isolasi.

Melansir Anadolu Agency, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah menerima informasi terkait perkembangan kondisi Menteri Kesehatan Israel.

Baca: UPDATE Perkembangan Covid-19 di Singapura, 1 WNI Kembali Meninggal Dunia

Baca: UPDATE Corona Banten 2 April 2020: 164 Kasus Positif, Tidak Ada Penambahkan Jumlah Kematian

Untuk diketahui, Litzman merupakan pejabat paling senior Israel.

Litzman akan terus menjalankan tugasnya dengan bekerja di rumah.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Kepala Agen Mata-mata Israel Mossad Dikarantina

Secara terpisah, dilaporkan Kepala Agen Mata-mata Israel Mossad juga memasuki karantina.

Menurut Otoritas Penyiaran Israel mengatakan,Mossad sempat mengadakan pertemuan dengan Litzman.

Lebih jauh, menurut Departemen Kesehatan korban kematian dari virus corona baru telah meningkat menjadi 31 di Israel.

Baca: Pasien Sembuh Covid-19 Terus Bertambah Jadi 112, Positif 1.790 Orang

Baca: Anies Baswedan Minta Percepat Tes Covid-19 di Jakarta: Banyak Kasus Terlambat Berakibat Fatal

Setelah pertama kali muncul di kota Wuhan di Cina pada bulan Desember, 2019, virus telah menyebar ke setidaknya 200 negara dan wilayah.

Korban kematian global dari virus tersebut telah mencapai lebih dari 47.000 dengan kasus yang dikonfirmasi mendekati 940.000, dan lebih dari 194.000 pemulihan, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di AS. 

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved