Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Italia akan Perpanjang Masa Lockdown, Ketika Kasus Corona mendekati 100 Ribu

Otoritas Italia akan memperpanjang masa lockdown selama sebulan untuk membendung pandemi virus corona (COVID-19).

AFP/PAOLO MIRANDA
Seorang tenaga medis bergantian beristirahat saat bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, ROMA--Otoritas Italia akan memperpanjang masa lockdown selama sebulan untuk membendung pandemi virus corona (COVID-19).

Mengingat angka kematian di negara itu masih relatif tinggi yakni mencapai 10.779 orang dan jumlah yang terinfeksi mendekati 100.000 pasien.

Italia melaporkan 756 kematian baru pada Minggu (29/3/2020) waktu setempat.

Sementara jumlah kasus COVID-19 yang terdaftar secara resmi meningkat 5.217 menjadi 97.689.

Namun demikian, peningkatan harian infeksi telah melambat menjadi 5,6 persen - tingkat terendah sejak kematian pertama pada 21 Februari lalu.

Italia menutup semua sekolahnya pada awal bulan ini dan kemudian mulai secara bertahap memaksakan penutupan semua toko pada 12 Maret.

Baca: Lockdown di India yang Bikin Sengsara Rakyat Kecil

Baca: Keluarkan Peringatan Corona, Kedubes AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Indonesia

Baca: UPDATE RS Darurat Covid-19 Rawat 411 Pasien, 92 Diantaranya Positif Corona

Sejumlah tenaga medis berfoto bersama di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Sejumlah tenaga medis berfoto bersama di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

Langkah-langkah tersebut ternyata tidak mampu menekan jumlah kematian di Italia. Bahkan sudah menyalip China, tempat penyakit itu pertama kali dilaporkan.

Lockdown sejatinya akan berakhir pada 3 April mendatang di Italia.

Menteri Urusan Regional Francesco Boccia mengatakan pertanyaan yang dihadapi pemerintah bukanlah apakah akan diperpanjang, tetapi sampai berapa lama.

"Langkah-langkah yang berakhir pada 3 April pasti akan diperpanjang," kata Boccia kepada televisi Sky TG24 Italia.

"Aku pikir, saat ini, membicarakan membuka kembali itu tidak pantas dan tidak bertanggung jawab."

Keputusan akhir diharapkan akan dibuat pada pertemuan menteri dalam beberapa hari mendatang.

Boccia juga mengindikasikan, akan adanya pelonggaran dari berbagai kebijakan lockdown. Pelonggaran akan dilakukan secara bertahap.

"Kita semua ingin normal kembali," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved