AS Mendakwa Presiden Nicolas Maduro dan para Pemimpin Penting Venezuela karena Perdagangan Narkoba
AS telah mendakwa Presiden Venezuela, Nicolás Maduro dan 14 orang lainnya terkait perdagangan narkoba, korupsi, dan pencucian uang.
TRIBUNNEWS.COM - AS telah mendakwa Presiden Venezuela, Nicolás Maduro dan 14 orang lainnya terkait perdagangan narkoba, korupsi, dan pencucian uang.
Jaksa Agung William Barr mengatakan, pemimpin Venezuela itu bekerja sama dengan faksi pembangkang mantan gerilya Kolombia.
Termasuk Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), yang beroperasi di perbatasan Kolombia-Venezuela.
Barr menggambarkan hal tersebut sebagai rganisasi teroris yang sangat kejam.
"Mereka telah mendapatkan dukungan dari rezim Maduro," ungkap Barr yang dikutip dari The Guardian.
Lebih lanjut, Barr mengungkapkan Venezuela digunakan sebagai tempat aman untuk terus melakukan perdagangan kokain serta pemberontakan bersenjata kelompok tersebut.
Wakil Presiden Venezuela, Menteri Pertahanan Venezuela, Ketaua Pengadilan Tertinggi, masuk ke dalam daftar 15 pejabat dan mantan pejabat yang telah didakwa.
Baca: Indonesia Lirik Amerika Latin dan Afrika untuk Tujuan Ekspor
Baca: Dua Wanita yang Miliki Hubungan Sesama Jenis Diciduk Polisi Edarkan Narkoba
Baca: Vanessa Angel Check Up Kehamilan Ditemani Ibu Mertua Pasca Bibi Ardiansyah Disebut Positif Narkoba

Baca: Polda Kalsel Ringkus 2 Pengedar Narkoba, Sita Uang Rp 1 Miliar dan 7 Kg Sabu
Hadiah 15 Juta Dolar
Lebih lanjut, Departemen Luar Negeri mengumumkan hadiah sebesar 15 juta dolar untuk informasi terkait Maduro.
Hadiah uang itu tidak hanya untuk informasi terkait Maduro.
Hadiah uang dengan jumalh besar juga diberikan untuk informasi dari beberapa terdakwa lain.
Untuk masing-masing Diosdado Cabello, Ketua Majelis Konstituane Nasional, dan tiga lainya.
Yakni, Hugo Carvajal, mantan Kepala Intelijen Militer Venezuela, Clíver Alcalá, yang merupakan pensiunan Jenderal Militer, serta Tareck Zaidan El Aissami Maddah, Menteri Industri Negara Venezuela, diberikan hadiah hingga 10 juta dolar.
Pencucian Uang
Dalam dakwaan terpisah, Jaksa Penutut di Miami mendakwa Kepala Mahkamah Agung Venezuela, Maikel Moreno dengan pencucian uang.
Barr mengatakan, para pemimpin Venezuela dan faksi FARC mengorganisir jalur udara dan pangkalan udara Venezuela untuk mengangkut kokain ke Amerika Tengah dengan rute laut ke Karibia.
"Kami memperkirakan di suatu tempat antara 200 dan 250 metrik ton kokain dikirimkan dari Venezuela dengan rute ini," ungkap Barr.
"250 metrik ton itu setara dengan dosis 30 mili mematikan," terang Barr.
Baca: Profil Lengkap Jennifer Dunn, dari Karir Cemerlang, Kasus Narkoba Hingga Jadi Saksi Pencucian Uang
Baca: Jadi Saksi Kasus Pencucian Uang, Jennifer Dunn Akui Diberi Wawan Kartu Kredit dengan Limit 50 Juta
Bukan Kali Pertama
Untuk diketahui, ini bukan pertama kalinya AS mendakwa kepala negara yang berkuasa di Amerika Latin.
Sebelumnya, diktator Panama, Manuel Noriega didakwa melakukan pelanggaran narkoba pada 1988.
Satu tahun kemudian, pasukan AS menyerbu Panama untuk menangkap Manuel Noriega.
Baca: Jadi Saksi Kasus Pencucian Uang, Jennifer Dunn Cerita Soal Profesionalitas Kerja dengan Wawan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)