Virus Corona
Bendung Penyebaran Corona, Pakistan Berlakukan Lockdown di Sejumlah Provinsi
Pakistan mengumumkan untuk berlakukan lockdown di provinsi Punjab timur dan beberapa provinsi besar lainnya untuk menekan penyebaran Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Pakistan mengumumkan untuk berlakukan lockdown di provinsi Punjab timur.
Pengumuman tersebut disampaikan beberapa jam setelah pihak berwenang melockdown provinsi Sindh selatan demi menghentikan penyebaran Covid-19.
Pejabat mengatakan, jumlah pasien Covid-19 naik di atas 800 kasus infeksi di seluruh negara.
Dikutip dari Xinhua, semua pasar dan pusat perbelanjaan kecuali toko kelontong dan toko obat akan ditutup di Punjab.
Dalam jumpa pers, Kepala Menteri provinsi, Usman Buzdar mengatakan, penutupan tersebut berlangsung selama dua minggu dari 24 Maret hingga 6 April 2020.
Lebih jauh, Sindh juga dilockdown dari Senin (23/3/2020) selama 15 hari.

Selain menutup semua kantor publik dan swasta di seluruh provinsi, pemerintah provinsi melarang perpindahan orang termasuk perjalanan atau pertemuan antar kota dan antarprovinsi,
Pihak berwenang berharap bahwa langkah ini akan sangat membantu untuk mengontrol grafik meningkatnya pasien yang terinfeksi Covid-19 di seluruh provinsi.
Lockdown Seluruh Negara
Sementara itu, Asisten Khusus negara untuk Perdana Menteri Informasi dan Penyiaran Firdous Ashiq Awan mengatakan pemerintah mempertimbangkan opsi untuk melockdown seluruh negara jika orang-orang dari seluruh provinsi dan daerah tidak mengikuti instruksi sosial pemerintah.
Militer juga telah dipanggil di seluruh negeri untuk membantu pemerintah menerapkan aturan hukum dalam kebijakan yang diadopsi oleh pihak berwenang terkait usaha mengekang penyebaran pandemi lebih lanjut.
Baca: Bersama Melawan Covid-19 bank bjb Salurkan Bantuan Melalui Jabar Quick Response
Baca: Amerika dan China Berdebat Soal Asal Mula Covid-19
Pasien Covid-19
Sebagian besar pasien yang terinfeksi di Pakistan adalah orang-orang yang kembali ke Pakistan setelah berziarah di Iran.
Sebagai langkah untuk melacak peziarah yang terinfeksi, pemerintah Pakistan mengkarantina semua yang kembali dari Iran di berbagai wilayah negara selama sekitar dua minggu.
Lebih lanjut, hasil tes sejumlah besar dari mereka telah menjadi positif selama beberapa minggu terakhir.
Secara terpisah, Menteri Pendidikan Sindh Saeed Ghani mengumumkan di sebuah unggahan media sosial bahwa ia telah dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.
Ia menambahkan bahwa kondisinya stabil dan ia akan terus melakukan pekerjaannya dari rumah di mana ia dikarantina.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan sebelumnya mengatakan dalam sebuah pembicaraan dengan media bahwa negaranya tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memerangi penyakit jika wabah besar terjadi.
Untuk menghentikan penyebaran penyakit lebih lanjut, mereka akan mengambil setiap langkah yang diperlukan, dan akan memotivasi orang untuk tetap di dalam rumah agar tetap aman dari infeksi.
Dalam upaya untuk menghentikan kasus impor, pemerintah Pakistan juga mengumumkan untuk menunda operasi penerbangan internasional selama sekitar dua minggu pada Sabtu lalu.
Baca: Menhan Prabowo Serahkan Bantuan APD dan Rapid Test Rp 7 Miliar ke Gugus Tugas Covid-19
Baca: Kasus Infeksi Covid-19 di Perancis Dekati Angka 20.000
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)