Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Italia Episentrum Corona di Eropa

Kota-kota di Italia sunyi senyap setelah Pemerintah Italia menutup seluruh pintu masuk dan meliburkan perkantoran dan sekolah.

Miguel MEDINA / AFP
Suasana di distrik Porta Nuova yang sepi di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat. dua minggu. 

TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Kota-kota di Italia sunyi senyap setelah Pemerintah Italia menutup seluruh pintu masuk dan meliburkan perkantoran dan sekolah.

Hal itu dilakukan setelah kasus positif virus corona (Covid-19) di Italia terus melonjak hingga mencapai 12.462 kasus dengan jumlah kematian 827 orang. Italia menjadi negara dengan korban virus corona tertinggi kedua setelah China.

Baca: BREAKING NEWS : Pelatih Arsenal Mikel Arteta Positif Terjangkit Virus Corona

Baca: Viral, Pekuburan di Depok Jadi Lokasi Dangdutan dan Mabuk-mabukan, Pelakunya Susah Dibilangin

Jumlah kasus tersebut bertambah setelah Badan Perlindungan Sipil Italia melaporkan 2.313 pasien baru pada Rabu (11/3) waktu setempat. Dikutip dari CNN, angka itu tertinggi yang dicatat sejak wabah virus corona dimulai pada akhir tahun lalu.

Baca: Viral, Pekuburan di Depok Jadi Lokasi Dangdutan dan Mabuk-mabukan, Pelakunya Susah Dibilangin

Namun, Kepala Badan Perlindungan Sipil Italia Angelo Borelli mengatakan, angka itu tidak sepenuhnya menggambarkan situasi, sebab pihak berwenang tidak mencakup semua data di Lombardy, wilayah dengan penyebaran virus corona paling parah.

Italia kini menjadi negara episentrum wabah virus corona di Eropa. Di Eropa sendiri, total kasus meningkat menjadi 22.307 dengan 930 korban meninggal.

Sebelumnya Italia menutup seluruh wilayah Lombardia, beberapa wilayah Veneto, wilayah Piemonte, dan wilayah Marche yang mencakup Provinsi Pesaro-Urbino. Italia juga menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan.

Selain mengisolasi, pemerintah Italia meliburkan seluruh kegiatan sekolah. Sebagian besar kegiatan perkantoran juga dihentikan.

Baca: Dapat Uang, Mobil, Kartu Kredit hingga Diajak Liburan, Jennifer Dunn Ngaku Tak Dirayu Wawan: Sumpah

Baca: Hasil Lengkap Liga Eropa 2020 Tadi Malam: Manchester United Menang, Wolves Imbang

Hingga Kamis (12/3) pagi, virus corona telah menginfeksi 126.061 orang di seluruh dunia. Berdasarkan perhitungan situs pelaporan online Worldometers, dari jumlah itu, sebanyak 67.064 dinyatakan sembuh, dan 4.616 orang meninggal dunia.

Di China sendiri, virus corona menginfeksi 80.790 orang dan menewaskan 3.158 lainnya. Sedangkan pasien corona yang sembuh mencapai 61.624 orang.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma mengimbau seluruh warga Indonesia yang berada Italia mengikuti aturan isolasi pemerintah setempat untuk menekan penyebaran virus corona. Mereka juga meminta seluruh warga Indonesia tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan.

Berdasarkan data KBRI Roma ada 1.239 WNI yang berdomisili di wilayah-wilayah terdampak corona di Italia. Namun Pemerintah menyatakan belum berencana memulangkan WNI dari sana.

Pandemi Global

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mengumumkan bahwa virus corona yang tengah merebak saat ini bisa dikategorikan sebagai pandemi global.

Pernyataan itu diumumkan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (11/3).

Tedros menyebutkan, virus corona sebagai pandemi global setelah jumlah infeksi di seluruh dunia mencapai lebih dari 121.000.

Selain itu, berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, terdapat 4.373 korban meninggal, dengan 66.239 lainnya dinyatakan sembuh. Tedros menyoroti kasus di luar negara asal wabah, China, yang meningkat hingga 13 kali lipat, dengan jumlah negara yang terinfeksi meningkat tiga kali lipat.

Seperti diberitakan CNBC, dia menuturkan bahwa peningkatan signifikan virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu terjadi dalam waktu dua pekan.

"Dalam beberapa hari atau pekan mendatang, kita akan melihat peningkatan jumlah kasus, kematian, hingga negara terinfeksi yang jauh lebih tinggi," katanya.

Ia mengatakan, sejumlah negara sudah menunjukkan mereka mempunyai kemampuan untuk menekan dan mengontrol penyebaran corona. Sementara di sisi lain, pejabat asal Eritrea tersebut mengeluhkan negara lain yang tidak bertindak cukup cepat untuk menangkalnya.

"Kami benar-benar khawatir dengan kecepatan penyebaran, tingkat keparahan, dan ketidaksiapan pemerintah dalam menanganinya," jelasnya

Apa Itu Pandemi?

Budi Tri Akoso, penulis buku Waspada flu burung: penyakit menular pada hewan dan manusia, menyampaikan definisi tentang pandemi.

Dalam pembahasan terkait wabah flu burung, dia mendefinisikan syarat suatu penyakit disebut sebagai pandemi adalah memenuhi tiga kondisi berikut:

1. terjadi subtipe baru penyakit/virus

2. virus menginfeksi orang sehingga menyebabkan sakit berat.

3. penyakit itu menyebar dari orang ke orang secara mudah dan berkelanjutan.

Sementara praktisi kesehatan Dr. Drh. Mangku Sitepoe dalam buku Melawan Influenza a (H1N1), mengutip WHO (2006), membuat definisi pandemi adalah kondisi ketika penyebaran penyakit bila memenuhi tiga persyaratan berikut ini:

1. terjadi penularan antarmanusia

2. virus telah mengalami mutasi

3. terjadi penularan antarnegara. (cnn/triunnetwork/cep)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved