Virus Corona
Penyebaran Virus Corona di Italia, Semua Sekolah Diliburkan, Pertandingan Sepak Bola Tanpa Penonton
Pemerintah Italia akan menutup semua sekolah selama 10 hari mulai Kamis (05/03) dalam upaya menghambat penyebaran wabah virus corona.
TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Pemerintah Italia akan menutup semua sekolah selama 10 hari mulai Kamis (05/03/2020) dalam upaya menghambat penyebaran wabah virus corona.
Dan semua kompetisi olahraga profesional, termasuk pertandingan sepak bola Serie A, bakal dilangsungkan tanpa penonton selama sebulan.
Virus corona telah menyebabkan 107 orang meninggal dunia di Italia, negara yang paling terdampak oleh wabah tersebut di Eropa.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan layanan kesehatan bisa jadi kewalahan.
Baca: Laga Juventus vs Lyon Liga Champions Terancam Ditunda, Presiden UEFA Angkat Bicara
- Masyarakat Italia 'dihantui' virus corona, turis dan warga keturunan China menjadi sasaran sentimen rasis
- Virus corona di Iran: KBRI buka posko aju dan bagikan masker kepada warga Indonesia
- Virus corona di Eropa: Epidemi atau 'infodemi'?
Terdapat lebih dari 3.000 kasus virus corona di Italia, kebanyakan ditemukan di utara namun kasus juga dikonfirmasi di 19 dari 20 wilayah di negara tersebut.
Sementara itu di seluruh dunia, sekitar 3.200 orang telah meninggal dunia akibat Covid-19 dan lebih dari 90.000 telah terinfeksi, sebagian besarnya di China, tempat virus tersebut pertama kali dideteksi akhir tahun lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini belum mendeklarasikan pandemi – epidemi yang menyebar ke seluruh dunia melalui transmisi lokal – namun pada hari Rabu, menteri kesehatan Jerman mengatakan virus corona baru ini telah memenuhi definisi pandemik.

Curhat dokter di Wuhan
"Situasinya berubah sangat cepat... Yang jelas ialah wabah ini belum mencapai puncaknya," kata Jens Spahn.
Kasus telah dikonfirmasi di 81 negara, dengan Italia, Iran, dan Korea Selatan muncul sebagai hotspot di luar China.

Italia menderita karena virus corona: kafe-kafe dan hotel-hotel sepi, sektor turisme di sini diperkirakan bakal merugi £6,5 miliar (Rp103 triliun).
Kota lainnya di sebelah utara Milan bisa dikarantina setelah kasus di sana terus bertambah.
Namun langkah-langkah pengendalian sejauh ini gagal menghambat penyebaran — satu korban pertama telah jatuh di selatan Roma.
Dan meskipun sang perdana menteri berusaha meyakinkan rakyatnya dalam pidato tadi malam, rasa takut akibat krisis ini semakin dalam.

Apa lagi yang terjadi
- Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui usulan pendanaan sebesar $8,3 miliar (Rp118 triliun) untuk menangkal penyebaran virus corona. Legislasi darurat itu sudah diteruskan ke Senat
- California mencatat kematian pertama di AS di luar negara bagian Washington. Los Angeles mendeklarasikan situasi darurat
- Israel menerapkan larangan perjalanan pada lima negara Eropa — Prancis, Jerman, Spanyol, Austria, dan Swiss
- Arab Saudi untuk sementara melarang perjalanan umrah bagi warga Saudi dan kerajaan Teluk
- Irak mengumumkan dua orang meninggal dunia. Negara tersebut akan menunda semua perdagangan dengan Iran dan Kuwait selama sepekan. Wilayah Kurdistan di utara mengatakan acara keagamaan di masjid, gereja, dan kuil untuk sementara dilarang hingga waktu yang belum ditentukan
- Warga Australia menimbun tisu toilet setelah pengumuman dua orang meninggal dunia di negara tersebut
- Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa melarang terbang 150 dari 170 pesawatnya karena "situasi luar biasa"
- Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa dampak ekonomi virus corona terus meningkat, memprediksikan penurunan dalam pertumbuhan ekonomi global hingga di bawah laju tahun lalu
- Namun presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengatakan pesta olahraga dunia itu akan tetap dilaksanakan pada musim panas ini di Tokyo
Apa yang dilakukan pemerintah Italia?
PM Conte meminta semua warga Italia untuk "melakukan bagian mereka"
"Kita dalam perahu yang sama, siapapun yang memegang kemudi punya tugas untuk menunjukkan jalan, kita harus berusaha lebih keras, kita harus melakukannya bersama-sama," ujarnya.
Menteri Pendidikan, Lucia Azzolina, berharap para siswa bisa kembali bersekolah secepat mungkin.
"Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa layanan umum yang esensial tersedia bagi semua murid, meskipun dari jauh," ujarnya.
Media lokal mengatakan pakar kesehatan dan menteri kesehatan Italia mendukung langkah penutupan sekolah.
Angka kematian akibat virus corona di Italia melonjak sebanyak 28 orang, sehingga totalnya kini 107 orang, kata Badan Perlindungan Sipil pada hari Rabu. Kebanyakan pasien meninggal dunia berada di wilayah Lombardy sekitar Milan, dan wilayah utara dekat Bologna dan Venesia.
Langkah pengendalian awal, yang meliputi karantina 11 kota di dekat Milan dengan populasi 50.000 orang, gagal menghentikan penyebaran infeksi.
Pemerintah kini juga mempertimbangkan untuk menutup bioskop dan teater serta melarang acara publik, lansir kantor berita Reutes, mengutip draf surat keputusan pemerintah.
Dekret itu juga meminta warga Italia untuk menghindari pelukan dan berjabat tangan sebisa mungkin.

China daratan dan Hong Kong, Jepang, Irak, dan Uni Emirat Arab telah menutup sekolah atau akan melakukannya.
Prancis juga telah menutup sekitar 120 sekolah di daerah-daerah dengan jumlah infeksi coronavirus terbesar.