Virus Corona
Korea Selatan Laporkan 516 Kasus Baru Covid-19, 5.000 Lebih Kasus, Terbesar Kedua Setelah China
Korea Selatan pada Rabu (4/3/2020), melaporkan 516 kasus baru di sana.Korea Selatan, memiliki tingkat infeksi tertinggi di luar China.
TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan pada Rabu (4/3/2020), melaporkan 516 kasus baru.
Ironisnya, sehari sebelumnya Presiden Korea Moon Jae-in baru saja menyatakan perang pada Covid-19
Korea Selatan, memiliki tingkat infeksi tertinggi di luar China.
Sampai saat ini, tercatat sudah ada 32 kematian di sana.
Mayoritas korban jiwa didominasi oleh, lansia yang memiliki sejarah penyakit pemicu corona.
Pemerintah telah mengusulkan anggaran tambahan sebesar 11,7 triliun won atau sekira Rp 113 Miliar.
Hal ini tentu untuk mengatasi penyebaran wabah corona dan membendung dampaknya di sektor perekonomian.
Anggaran tambahan ini akan diserahkan ke Majelis Nasional pada Kamis mendatang.
Menteri Keuangan Korea Selatan, Hong Nam-ki menyebut anggaran tambahan ini tergantung dengan keputusan parlemen.
Akan disalurkan ke sektor kesehatan, penitipan anak, atau pasar luar.

Sementara itu, pejabat pemerintah pun mendesak anggota parlemen agar segera mengambil langkah secepatnya.
"Seperti yang kita tahu, bahwa kondisi ekonomi negara saat ini sedang darurat."
"Kami menempatkan semua kebijakan untuk meminimalisir dampak pada perekonomian."
"Terutama di sejumlah sektor yang rentan, seperti bisnis kecil dan wiraswasta," beber Hong di depan awak media dilansir Straits Times.
Gempuran corona yang makin besar di Korea Selatan, menyebabkan presiden batal bertandang ke Mesir dan Turki pada pertengahan Maret.
Dilansir Reuters dari pihak Istana Kepresidenan, presiden khawatir dengan keadaan di dalam negeri.
Baca: Demi Mengubah Nasib, 24 Ribu Calon TKI Nekat ke Korea Selatan Meski Virus Corona Tengah Mewabah
Baca: Kasus Positif Tembus 5.000 orang, Korea Selatan Nyatakan Perang Lawan Virus Corona
Rumah sakit di Korea Selatan mengalami kondisi yang cukup sulit, dengan lonjakan pasien sampai 500 lebih secara tiba-tiba.
Di Daegu, sebanyak 2.300 orang menunggu untuk dirawat di rumah sakit atau fasilitas medis sementara.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan, Kim Gang-lip, sebuah rumah sakit militer mengerahkan 100 kasur untuk menangani sejumlah kasus Covid-19 yang serius.
Kamis mendatang, akan ada penambahan sejumlah 200 kasur untuk mengakomodasi lonjakan pasien.
Sekitar 60 persen infeksi di negeri gingseng ini, merupakan sumbangan dari Gereja Shincheonji.
Lokasi sakral itu, terletak di wilayah tenggara Kota Daegu.
Dimana, kota ini juga menjadi sumber penyebaran utama Covid-19 di Korea Selatan.
Dari 516 kasus baru yang dikabarkan Rabu ini, sebanyak 405 berasal dari Daegu.
Sementara 89 berasal dari provinsi tetangganya yakni Provinsi Gyeongsang Utara dilansir Guardian dari KCDC.
Pemerintah Korea Selatan akan Lakukan Upaya Total untuk Menahan Penyebaran Covid-19
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menyatakan bahwa pemerintah tengah melakukan berbagai upaya total, untuk meminimalisir perkembangan wabah corona di sana, pada Minggu (1/3/2020).
Korea Selatan menjadi negara dengan kasus terbesar di luar China.
Beberapa hari terakhir ini, kasus di negara gingseng juga terus mengalami peningkatan.
Pada pidatonya, Moon merasa percaya diri bahwa negaranya bisa menghadapi wabah mematikan asal Wuhan, China ini.
"Pemerintah kini tengah melancarkan upaya habis-habisan, setelah ada peningkatan kasus ke level yang tinggi," kata Moon pada upacara Hari Gerakan Kemerdekaan Korea Selatan dilansir SCMP.
"Kami bisa mengatasi wabah Covid-19 ini dan menghidupkan kembali perekonomian kita," tambahnya.
Sejumlah acara dibatalkan dan ditunda sementara, karena wabah yang semakin menjadi-jadi di sana.
Termasuk di antaranya konser bintang K-Pop BTS dan Kejuaraan Tenis Meja Dunia.
Waktu sekolah ditunda satu minggu dan tiga minggu khusus untuk Kota Daegu.
Militer Amerika Serikar dan Korea Selatan, menunda acara latihan bersama yang akan digelar.
Akibatnya, lebih dari 70 negara di dunia memperketat pembatasan kedatangan pada warga Korea Selatan.
Memang, akibat virus ini salah satu raksasa otomotif, Hyundai menghentikan produksinya.
Sebab salah satu karyawannya di pabrik Ulsan, terpapar corona.
Baca: Arab Saudi Larang Umrah, Pemerintah Terus Dekati dan Yakinkan Jika Indonesia Bebas Virus Corona
Baca: Penggagas sebut Panja Dibentuk untuk Pastikan Indonesia Siap Hadapi Virus Corona
Hampir 90 persen kasus berasal dari Kota Daegu.
Oleh karena itu, kini jalanan di kota itu selama berhari-hari terlihat sepi.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat, agar berhati-hati dan bagi siapa saja yang demam diharapkan mengisolasi diri di dalam rumah.
Kendati demikian, pemerintah tidak terpikir untuk melakukan isolasi besar-besaran pada sebuah kota seperti Wuhan.
Virus corona atau Covid-19, merupakan wabah yang diperkirakan berasal dari pasar hewan di Wuhan, China.
Sampai saat ini belum ada obat tertentu, untuk menanggulangi virus ini.
Sudah ada 64 negara di dunia yang terinfeksi Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia juga telah memperingatkan pada semua negara, agar waspada karena negara manapun bisa terinfeksi hal ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)