Perdana Menteri Malaysia
Mahathir Mohamad Klaim 114 Anggota Parlemen Dukung Dirinya Jadi Perdana Menteri Malaysia Ke-8
Ketua Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Mahathir Mohamad menyebut dirinya mendapatkan banyak dukungan untuk jadi Perdana Menteri Malaysia ke-8
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Dr Mahathir Mohamad menyebut dirinya mendapat dukungan dari 114 anggota parlemen agar ia menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-8.
Dr Mahathir Mohamad mengatakan, dia telah menyiapkan surat untuk Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah yang menjelaskan situasinya.
Semua 114 anggota parlemen yang mendukungnya, kata Mahathir, berdasarkan undang-undang dan surat resmi dari ketua partai, yang akan di presentasikan kepada Al-Sultan Abdullah.
"Saya berharap Yang Mulia akan menerima surat penjelasan saya," ujar Mahathir Mohamad dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (29/2/2020) malam, seperti yang dikutip dari Bernama.
Baca: Mengenal Muhyiddin, Perdana Menteri Malaysia yang Baru, Ayahnya Keturunan Bugis, Ibu Keturunan Jawa
Baca: Hari Ini Muhyiddin Yasin Dilantik Jadi PM Malaysia, Ini Profilnya: Ayah Keturunan Bugis, Ibu Jawa
Sebanyak 114 anggota parlemen tersebut, berasal dari Bersatu, PKR, Parti Amanah Negara (Amanah), Parti Warisan Sabah (Warisan), Organisasi Persatuan Kinabalu Progresif (UPKO), DAP, Gabungan Bersatu Sabah (GBS) dan juga anggota parlemen independen.
Dalam pernyataan tersebut, Mahathir Mohamad juga mengatakan bahwa ia dan lima anggota parlemen Bersatu lainnya tidak mendukung Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-8.
"Ini berarti total dukungan yang diberikan oleh Tan Sri Muhyiddin kepada Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah tidak akurat," ujarnya.
Di sisi lain, Pimpinan Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim mengatakan koalisi sekarang memiliki dukungan yang cukup dari Anggota Parlemen untuk membentuk pemerintahan berikutnya.
Baca: Sosok Muhyiddin Yasin: Perdana Menteri Malaysia Keturunan Bugis-Jawa
Baca: Muhyiddin jadi Perdana Menteri Malaysia, Ini Profilnya: Ayah Keturunan Bugis, Ibu Jawa
Anwar Ibrahim mengatakan, jumlah tersebut termasuk anggota parlemen yang telah memberikan dukungan mereka kepada Mahathir Mohamad.
"Tinggi, jauh lebih tinggi. Tun Dr Mahathir pasti membawa beberapa," kata presiden PKR sambil tersenyum lebar.
Masih dikutip dari Bernama, Anwar berbicara kepada wartawan sebelum meninggalkan hotel, di mana dia diyakini telah bertemu anggota parlemen PH.
PH ditinggalkan dengan 92 anggota parlemen setelah Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) keluar dari koalisi.
Diperkirakan PH Utuh Kembali?
Sebelumnya pada 24 Februari 2020, beberapa jam setelah Mahathir mengumumkan keputusannya untuk berhenti, partai PPBM (Bersatu) mundur dari koalisi Pakatan Harapan.
Melalui sebuah posting Facebook, presiden Bersatu, Muhyiddin Yassin mengatakan partai telah memutuskan untuk keluar dari koalisi.
Keputusan itu diambil dalam pertemuan darurat yang diadakan pada 23 Februari malam.
"Semua anggota PPBM telah keluar dari Pakatan Harapan. Mereka telah menandatangani deklarasi berdasarkan undang-undang untuk menyatakan dukungan mereka kepada Mahathir sebagai perdana menteri Malaysia."
Baca: Bukan Mahathir Mohamad atau Anwar Ibrahim yang Diangkat Jadi PM Malaysia, Tapi Muhyiddin Yasin
Baca: Kekacauan Politik Malaysia, Mahathir Mohamad Amankan Dukungan Anwar Ibrahim untuk Kembali jadi PM
Di sisi lain, Menteri Urusan Ekonomi Azmin Ali dan Menteri Perumahan dan Pemerintahan Daerah Zuraida Kamaruddin, telah dipecat dari PKR.
Azmin adalah wakil dari Anwar di partai tersebut.
Meskipun tidak secara spesifik menyebut Azmin, Anwar telah mengungkapkan bahwa beberapa orang di dalam dan di luar partainya telah berusaha untuk membentuk koalisi baru, sedangkan Mahathir tidak terlibat.
"Itu bukan dia (Mahathir), namanya digunakan oleh orang-orang di dalam dan di luar partai saya. Dan dia menekankan apa yang ia katakan sebelumnya, dia tidak mungkin terlibat di dalamnya. Dia jelas, tidak mungkin akan bekerja dengan mereka yang terkait dengan rezim masa lalu," kata Anwar.
Sementara itu, Wakil Presiden Amanah, Datuk Seri Salahuddin Ayub mengatakan dia tidak mengesampingkan kemungkinan PH kembali utuh setelah Mahathir Mohamad dinominasikan sebagai kandidat perdana menteri koalisi.
Baca: Mahathir Mohamad Ajukan Diri sebagai Kandidat PM Malaysia yang Baru, Bagaimana Nasib Anwar?
Baca: Sejarah Baru Politik Malaysia, Parlemen Berwenang Memilih PM, Mahathir Kembali ke Bersatu
"Adalah tugas rekan-rekan Tun (Mahathir) di Bersatu untuk mendukung Tun. Saya pikir lebih dari mereka akan bergabung dengan PH karena Tun kembali sebagai calon Perdana Menteri," katanya kepada wartawan, dikutip dari Bernama.
Dia berkomentar apakah Bersatu telah menyatakan niatnya untuk bergabung kembali dengan PH, setelah Dr Mahathir Sabtu pagi mengeluarkan pernyataan siap untuk dicalonkan sebagai PM Malaysia ke-8.
Salahuddin juga mengatakan, ia telah bertemu para pemimpin PH pada Sabtu pagi dengan mengeluarkan pernyataan bahwa koalisi memberikan dukungan penuh kepada Dr Mahathir.
Namun Salahuddin tidak yakin apakah Bersatu akan bergabung kembali dengan PH sebagai pihak komponen atau apakah anggotanya akan bergabung dengan PH dengan bergabung dengan pihak komponen PH mana pun.
"Kami akan berbicara nanti, tetapi yang penting adalah kami memiliki angka untuk mendukung kepemimpinan Tun," katanya.
(Tribunnews.com/Whiesa/Tiara)