Virus Corona
Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Dilarang Berkumpul dengan Jumlah Banyak & Diberi Termometer
Para penumpang diminta untuk tidak berkumpul dengan jumlah banyak serta menjaga jarak ketika mengobrol, juga diberi termometer untuk cek suhu badan.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jepang baru saja mengumumkan bertambahnya jumlah korban yang terjangkit Virus Corona di negara mereka.
Dilansir dari scmp.com, telah ditemukan 41 penumpang baru di kapal pesiar Diamond Princess yang terjangkit Virus Corona.
Sebelumnya, penumpang di kapal pesiar Diamond Princess yang telah terjangkit Virus Corona berjumlah 20 orang.
Total sudah mencapai 61 penumpang positif virus yang sebabkan penyakit Pneumonia ini.
Penumpang di kapal pesiar Diamond Princess telah diminta untuk tetap berada di kabin mereka.
Para penumpang diketahui merasa frustasi dan bingung mengenai karantina yang masih harus dilalui hingga beberapa hari ke depan.
Baca: Ilmuwan Mempertanyakan Tak Ada Kasus Virus Corona di Indonesia, Dikhawatirkan Masuk Tanpa Terdeteksi
Baca: Jumlah Korban Meninggal Akibat Virus Corona Capai 719 Orang, Melampaui Jumlah Korban SARS
Warga negara Amerika yang merupakan seorang pengacara, Matt Smith (57) menjadi penumpang kapal pesiar Diamond Princess bersama sang istri, Katherine.
Keduanya dinilai beruntung, sebab Matt Smith dan Katherine merupakan penumpang yang memiliki balkon sendiri.

Namun Matt Smith menuturkan, karantina selama dua minggu atau 14 hari seperti meminum pil yang susah untuk ditelan.
Matt menambahkan semakin banyak penumpang yang didiagnosa, maka akan semakin besar kesempatan untuk mereka menambah alasan agar memperpanjang masa karantina.
"Pikiran saya adalah, semakin bertambah angka pasien yang didiagnosa di kapal, semakin bertambah kesempatan mereka untuk menemukan alasan untuk memperpanjang karantina," ucapnya yang dikutip dari scmp.com.
Tak hanya itu, termometer juga telah dibagikan pada penumpang untuk melakukan pengecekan pada temperatur badan mereka.
Matt Smith menuturkan termometer baru dibagikan, pada Jumat (7/2/2020).
Baca: 41 Kasus Virus Corona Terbaru di Jepang Ditemukan pada Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess
Para penumpang diharapkan dapat melakukan pengecekan sendiri soal temperatur badan mereka.
Apabila suhu badan ditemukan lebih dari 37,5 derajat celcius, penumpang diminta untuk memberitahukan pada staf terkait.
Para penumpang yang mendapatkan fasilitas jendela yang lebih kecil di dalam kabin dipersilakan untuk menuju ke geladak kapal.
Namun penumpang tersebut hanya mendapatkan waktu sebentar serta dalam pengawasan yang ketat.
Penumpang yang memiliki fasilitas itu juga diharuskan untuk menggunakan masker setiap saat.

Kapten dari kapal pesiar Diamond Princess menuturkan, dalam masa karantina, para penumpang dilarang untuk berkumpul atau bergerombol.
Tak hanya itu, mereka juga diharuskan untuk saling menjaga jarak minimal satu meter apabila akan berbicara dengan penumpang lain.
Dalam pengumuman tersebut, kapten kapal juga mengimbau mengenai pakaian yang harus digunakan oleh para penumpang.
"Para petugas karantina mengharuskan anda untuk menghindari berkumpul dengan grup yang besar," jelas kapten kapal melalui pengumumannya.
"Dan mempertahankan untuk berpisah kurang lebih satu meter atau tiga kaki dari satu sama lain ketika mengobrol."
"Kami mewajibkan anda untuk mengenakan pakaian yang hangat, topi, serta syal apabila memungkinkan," lanjutnya.
Baca: Bulan Madu di Kapal Pesiar Jepang, Pria Inggris Positif Terpapar Virus Corona, Sang Istri?
Baca: 41 Orang Penumpang Kapal Pesiar Jepang Diamond Princess Terkena Virus Corona, 2 WNI Sehat
Para kru kapal sendiri mengenakan masker dan juga sarung tangan ketika mereka mengirimkan makanan bagi para penumpang.
Masih dilansir dari scmp.com, disebutkan terdapat beberapa penumpang yang mendesak pemerintah negara mereka untuk melakukan intervensi.
Namun Matt Smith mengungkapkan akan memahami dan mengikuti langkah-langkah yang diterapkan oleh pemerintah Jepang.
Menurut Matt Smith sendiri, pemerintah Jepang tengah melakukan pencegahan dari Virus Corona.
Negara asalnya, yakni Amerika Serikat juga tengah melakukan hal serupa di perbatasannya.

"Pemerintah Jepang akan melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah virus ini, seperti yang dilakukan Amerika Serikat di perbatasannya," tutur Matt Smith.
Sementara itu, kapal pesiar kedua yang membawa penumpang dan diduga terinfeksi Virus Corona sedang menuju Jepang.
Pihak terkait Jepang meminta kapal pesiar tersebut untuk tidak mendekat ke dermaga.
Empat kapal pesiar lain juga dijadwalkan datang di Jepang pada bulan ini.
Namun karena terdapat fenomena Virus Corona, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengungkapkan kapal tersebut untuk dapat berputar arah.
Shinzo Abe menuturkan kapal harus kembali apabila ditemukan terdapat penumpang yang terinfeksi Virus Corona.

Di Jepang sendiri, selain kasus Virus Corona dari penumpang kapal pesiar Diamond Princess, telah dikabarkan terdapat 25 pasien.
Jepang juga telah melakukan evakuasi terhadap warga negaranya yang bertempat di Wuhan, China.
Pemerintah Jepang telah melakukan penjemputan sebanyak empat kali.
Pesawat terakhir atau keempat pihak Jepang telah sampai, Jumat (7/2/2020).
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)