Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Instruksikan Mengevakuasi WNI di Wuhan, TNI Siagakan Tiga Pesawat dan Tunggu Perintah Kemenlu

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan jajarannya untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Foto: BPMI
Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Intern di ruang tunggu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (30/1) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan jajarannya untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Jokowi sebelumnya telah menyampaikan opsi untuk evakuasi WNI di Wuhan terus dikaji oleh Kementerian Luar Negeri.

Hal itu dilakukan dengan memperhatikan prosedur yang ada.

"Tadi saya sudah sampaikan, pagi tadi kepada Menlu untuk mulai menjajaki mengenai itu," kata Jokowi yang dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (30/1/2020).

"Tetapi juga tahapan-tahapannya baru sore ini kami lakukan," terangnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu menerangkan, evakuasi WNI di Wuhan melibatkan unsur lain, satu di antaranya yakni TNI.

Terutama, TNI yang berhubungan dengan kesehatan.

Baca: Hina TNI & Sebut Prabowo Menteri Tak Becus, Pria di Majalengka Ditangkap Polisi: Saya Emosi Dadakan

"Saya kira kan, kami kan ada misalnya tim RSPAD itu memang jauh lebih siap lah, dan mereka sudah menyatakan siap," tuturnya.

TNI Siagakan Tiga Pesawat Evakuasi

Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara telah menyiagakan tiga pesawatnya.

Dikutip dari Kompas.com, tiga pesawat itu disiagakan untuk melakukan penjemputan terhadap 240 WNI yang terisolasi di Wuhan.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto angkat bicara.

"Kami sudah siapkan pesawat, dua unit Boeing 737 dan satu C130 Hercules," katanya.

"Kami juga siapkan personel dari Batalion Kesehatan," tambahnya.

Berdasar penuturan Marsma Fajar Adrianto, pesawat tersebut masih siap siaga.

Baca: WHO: Wabah Corona Jadi Darurat Kesehatan Global, Jadi Yang Keenam Sejak 2009

Ia menerangkan, tiga pesawat tersebut dapat diberangkatkan apabila sudah ada perintah dari Kemenlu.

"Menunggu dari Kemenlu bisa tembus engga ke pemerintah sana (China) agar kami bisa berangkat atau tidak, yang jelas TNI AU siap 24 jam," paparnya.

Kondisi asrama tempat mahasiswa asal Indonesia Alfi Rian Tamara tinggal di Wuhan, Cina
Kondisi asrama tempat mahasiswa asal Indonesia Alfi Rian Tamara tinggal di Wuhan, Cina (Dok. Alfi Rian Tamara)

Pemerintah Siapkan Dua Skenario Evakuasi WNI di Wuhan

Pemerintah dikabarkan telah menyiapkan dua skenario evakuasi WNI yang berada di Provinsi Hubei.

"Bu Menlu mengatakan ada dua skenario," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

Dikutip dari pemberitaan Tribunnews sebelumnya, skenario pertama yakni mengevakuasi dengan cara memindahkan WNI dari Provinsi Hubei ke tempat lain yang lebih aman.

Setelah dipastikan kondisi WNI sehat, mereka baru dipulangkan ke Indonesia.

"Pertama geser dari Hubei ke provinsi lain, kemudian dipastikan di sana clear semuanya sehat, baru pulang," kata Anung.

"(Mereka) pasti melalui pemeriksaan biasa, dipastikan kesehatan ada. Dicatat kontak interaksi dengan siapa, masa inkubasi lewat belum," imbuhnya.

Skenario kedua adalah langsung memulangkan semua WNI itu ke Indonesia.

Baca: Korban Tewas Akibat Virus Corona Melonjak Jadi 213 orang

Pesawat dari Indonesia akan masuk ke sejumlah wilayah di China di tengah masa isolasi dan langsung mengangkut para WNI ke Indonesia.

Sesampainya di Indonesia, para WNI akan langsung menjalani masa karantina di lokasi yang telah ditentukan.

"Di sana dikeluarkan dengan kapsul evakuasi seperti yang kemarin muncul. Nah, karena di sana statusnya masih karantina (diisolasi), tentu di sini akan karantina," ujar Anung.

"Di mana karantinanya, ya belum tahu karena waktu kita juga belum jelas, kita pasti melakukan pengawasan dan inilah juga yang kemudian dimasukkan rumah sakit. Di dalam kamar isolasi untuk dilakukan pengawasan kesehatan secara intensif," kata Anung.

Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Untuk mengevakuasi para WNI di China, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ada tiga pesawat TNI AU yang telah disiapkan.

Namun selain itu, Panglima juga menyiapkan opsi menggunakan pesawat Lion Air dalam mengevakuasi WNI tersebut.

"Iya (ada opsi memakai Lion Air), saya sudah sampaikan kepada media, kemarin juga bertanya kepada saya," jelas Hadi saat ditanya wartawan terkait opsi memakai Lion Air untuk mengevakuasi WNI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Hadi menjelaskan TNI tinggal menunggu arahan dari Menlu Retno Marsudi terkait waktu evakuasi WNI dan pesawat yang digunakan.

"Tinggal kita koordinasi dengan Menlu kapan kita diberangkatkan. Seandainya pun mencarter pesawat sipil itu juga adalah sudah menjadi pertimbangan dari Ibu Menlu," ungkapnya.

Meski demikian, Hadi memastikan tiga pesawat TNI AU yang telah disiapkan dapat digunakan kapan saja untuk mengevakuasi WNI.

Hadi juga telah memerintahkan Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI untuk menyiagakan tim medis.

"Kalau TNI kan selalu menyiagakan. Kita menyiagakan pesawat. Kemudian juga menyiagakan tenaga medis. Lima hari yang lalu juga saya perintahkan Kapuskes TNI," terangnya.

Opsi menggunakan pesawat lain selain dari TNI AU juga dibenarkan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya.

Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Ia mengatakan, opsi mengevakuasi WNI dari Wuhan bisa dengan menyewa pesawat.

"Kami sudah siapkan charter flight dan kami dari Kemlu menjamin tidak ada masalah dana," terang Hadi usai rapat dengan Komisi I DPR soal pemberian bantuan bencana kebakaran Australia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Meski segala persiapan untuk evakuasi sudah dilakukan, namun Kementerian Luar Negeri masih menemui kendala dalam proses evakuasi.

Sebelum dievakuasi, semua WNI rencananya bakal dikumpulkan di satu titik untuk memudahkan proses evakuasi.

Menurut Plt Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, proses pengumpulan tersebut cukup sulit dilakukan karena Hubei yang statusnya ‘diisolasi’ membuat transportasi di provinsi tersebut cukup terbatas karena virus corona.

Kemlu masih terus melakukan komunikasi dengan pemerintah China untuk proses evakuasi, baik yang berada di pusat, maupun di daerah.

"Dan dari komunikasi itu kita sudah melihat titik cerah langkah-langkah yang lebih positif lagi pada waktunya kita bisa memulangkan saudara-saudara kita," ujarnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved