Virus Corona
Virus Corona Bikin Eropa Cemas, Pasien di Jerman Bertambah Jadi 4 Orang
Semua pasien terinfeksi itu merupakan karyawan di sebuah perusahaan Bavaria yang baru-baru ini dikunjungi oleh seorang kolega dari China.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Serangan virus corona yang menyebar cepat ke banyak negara mencemaskan Eropa. Pejabat Kesehatan Jerman mengatakan pada Selasa kemarin, bahwa saat ini negara itu memiliki empat kasus yang dikonfirmasi terinfeksi virus corona.
Semua pasien terinfeksi itu merupakan karyawan di sebuah perusahaan Bavaria yang baru-baru ini dikunjungi oleh seorang kolega dari China.
Dikutip dari laman thelocal.de, Rabu (29/1/2020), Kementerian Kesehatan di wilayah Bavaria Selatan Jerman mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi, bahwa mereka telah mendeteksi lebih lanjut terkait tiga kasus baru ini.
Hal itu dilakukan setelah seorang laki-laki Jerman berusia 33 tahun tertular virus dari kolega Chinanya.
"Pasien-pasien ini semuanya adalah karyawan di distrik Starnberg, tempat orang pertama terkena virus itu," tulis Kementerian Kesehatan Jerman dalam keterangan resminya.
Kementerian tersebut menambahkan, 40 karyawan lainnya yang bekerja di pemasok suku cadang mobil Webasto juga telah diidentifikasi melakukan kontak secara dekat dengan pasien pertama dan mereka akan diperiksa pada Rabu ini.
Baca: Harun Masiku Kabur, Dirjen Imigrasi Dicopot: Komisi III Akan Mintai Keterangan Menkumham Yasonna
Keempat pasien terinfeksi itu saat ini berada di ruang isolasi di rumah sakit Munich.
Baca: Korban Tewas Akibat Virus Corona Melonjak Jadi 132 orang
Pasien pertama Jerman merupakan laki-laki berusia 33 tahun, dan jatuh sakit setelah menghadiri sesi pelatihan yang dipandu oleh seorang kolega Chinanya yang berkunjung pada 21 Januari lalu.
Tidak seperti pasien lainnya yang terkena wabah virus corona di Eropa, laki-laki ini tertular penyakit tersebut tanpa harus pergi ke China.
Seorang Juru Bicara dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Jerman Institut Robert Koch, mengatakan kepada AFP bahwa kasus Jerman ini tampaknya menjadi contoh pertama 'penularan dari manusia ke manusia' yang terjadi di luar Asia.
Vietnam dan Jepang pun masing-masing telah melaporkan adanya seorang pasien yang positif mengidap virus corona tanpa bepergian ke China.
Sedangkan perempuan China yang baru saja menularkan virus terhadap laki-laki Jerman tersebut, langsung mendapatkan perawatan medis sekembalinya ke negeri tirai bambu.
Ia dipastikan terkena virus yang telah menyebar secara cepat dalam beberapa pekan terakhir, setelah wabah ini muncul kali pertama di kota Wuhan, provinsi Hubei, China.
Kepala Kantor Negara Bagian Bavaria untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan Jerman Andreas Zapf mengatakan perempuan China ini baru saja mengunjungi keluarganya di Wuhan, kota yang diduga menjadi sumber kemunculan virus corona.
"Perempuan tersebut baru-baru ini mengunjungi orang tuanya di wilayah Wuhan," kata Zapf.
Dalam sebuah pernyataan resmi, perusahaan Webasto yang mempekerjakan perempuan China itu mengatakan telah menghentikan semua perjalanan bisnis ke dan dari China, setidaknya untuk dua pekan ke depan.
Pejabat Kesehatan Jerman pun tengah memeriksa sekitar 40 orang yang baru-baru ini melakukan kontak dengan dua pekerja.
Virus corona sejauh ini telah membunuh 106 orang dan menginfeksi lebih dari 4.000 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah yang berada di sekitar wilayah Wuhan.
Kasus ini juga dilaporkan telah terjadi di sejumlah negara lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS), Prancis, Australia dan Jepang.
Menteri Kesehatan Jerman Jahn Spahn menuliskan cuitannya dalam akun Twitter pribadinya bahwa Jerman sangat siap menghadapi kasus ini.
Dalam cuitan lainnya, Spahn menegaskan bahwa para pakar kesehatan melihat risiko penyebaran virus di seluruh populasi di Jerman saat ini tetap berada pada level rendah.
Jerman pun merekomendasikan warga negaranya untuk menghindari perjalanan yang tidak terlalu penting ke China karena virus itu masih terus menyebar.
Negara tersebut juga mempertimbangkan kemungkinan pengevakuasian warga negaranya dari kota Wuhan di China, yang menjadi pusat munculnya virus mematikan ini.