Virus Corona
Mengenal Kuliner Kelelawar yang Diduga Jadi Penyebab Virus Corona, Dikonsumsi Tak Hanya di China
Sejumlah peneliti meyakini Virus Corona berasal dari satwa liar di Pasar ikan Huanan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Melansir Taste Atlas, kelelawar pemakan buah dikuliti terlebih dahulu.
Selanjutnya, daging akan dimarinasi menggunakan cuka dan anggur merah.
Kemudian dimasak dengan menggunakan berbagai macam bumbu pelengkap dan rempah-rempah.
Dalam penghidangannya, biasanya kari akan dilengkapi dengan nasi hangat atau kentang.
4. Dipercaya menjadi obat
Seperti banyak hidangan dari Asia, sup kelelawar dipercaya bisa menjadi obat untuk penyakit tertentu.
Darah kelelawar, misalnya yang dianggap dapat untuk membantu gangguan pernapasan.
Terkait penggunaan kelelawar sebagai obat, melansir National Geographic, terdapat beberapa kepercayaan, darah kelelawar dapat digunakan untuk menyembuhkan penderita epilepsi.

Satu negara yang kental akan kepercayaan tersebut adalah Bolivia.
Menurut seorang ahli antropolog University of Mississippi Kate McGurn Centellas, kepercayaan manfaat darah kelelawar itu kemungkinan datang dari anggapan masyarakat, kelelawar merupakan hewan kuat yang memiliki beberapa karakter unik.
"Ada kemungkinan, dengan meminum darah kelelawar, mungkin kamu dapat membenarkan dan menyeimbangkan apa yang dilihat sebagai gangguan atau ketidakseimbangan dalam tubuh manusia."
"Seperti kejang, atau dalam istilah medis adalah epilepsi,” tutur Centellas, dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Daryono/Sri Juliati) (Kompas.com/Nabilla Ramadhian)