Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Virus Corona Jadi Ancaman Nyata Sektor Pariwisata China

Wabah ini akhirnya berdampak pada perekonomian negara maju tersebut, tepat sebelum perayaan Tahun Baru China.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Twitter @ChinaFile
Situasi jalanan Jinyinhui di Kota Wuhan tampak sepi. Tak terlihat transportasi umum melintas. 

TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Virus corona saat ini telah menyebar ke seluruh wilayah China dan sekitarnya, penyakit ini pun telah menginfeksi ratusan orang dan menyebabkan puluhan tewas.

Wabah ini akhirnya berdampak pada perekonomian negara maju tersebut, tepat sebelum perayaan Tahun Baru China.

Hal itu karena jumlah kasus yang berujung kematian ini dikonfirmasi meningkat secara cepat.

Baca: Wali Kota Wuhan, Zhoe Xianwang Akui Kewalahan Atasi Kasus Virus Corona, Limpahkan ke Perdana Menteri

Baca: FOTO-FOTO Kondisi Terkini Wuhan Pasca-Virus Corona Merebak dan Kota Diisolasi

China pun telah mengisolasi Hubei, provinsi yang diduga menjadi awal kemunculan virus mematikan ini.

Termasuk Wuhan, kota yang masuk dalam provinsi Hubei, di mana masyarakatnya terbiasa mengonsumsi kuliner lokal ekstrem.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (27/1/2020), virus ini, pada akhirnya 'menghancurkan' rencana ribuan turis China yang hendak berlibur, tepat satu hari sebelum Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi dimulai pada Jumat lalu.

Musim ini sebenarnya merupakan periode tersibuk di China karena bertepatan dengan liburan tradisional serta musim belanja masyarakat lokal.

Periode ini biasa dihabiskan masyarakat China untuk berlibur dan membeli hadiah untuk keluarga mereka.

Lesunya Sektor Pariwisata

Dengan ditutupnya jaringan transportasi di kota-kota yang terkena dampak penyebaran wabah, Grup Kereta Api Negara China mengatakan penumpang bisa memperoleh pengembalian uang untuk tiket kereta api nasional.

Selain pembatalan penerbangan ke dan dari Wuhan, beberapa maskapai penerbangan memang telah menghindari 'kota terisolir' itu.

Penumpang asal China yang telah memesan tiket ke atau dari Wuhan pun dapat meminta pengembalian uang sepenuhnya dari maskapai, seperti yang disampaikan regulator penerbangan sipil negara itu yang mengumumkan kabar tersebut pada awal pekan ini.

Sementara itu, sejumlah kota di China mulai melakukan pencegahan terjadinya interaksi secara besar-besaran dalam upaya nyata menghentikan risiko terjadinya infeksi.

Pada Kamis lalu, Beijing membatalkan acara publik utamanya, termasuk pameran Kuil Tahun Baru China.

Begitu pula kota besar lainnya, Shanghai, yang jauh lebih dekat dengan pusat kawasan wabah.

Kota wisata ini juga membatalkan beberapa kegiatan yang dijadwalkan meramaikan musim liburan ini.

Pihak otoritas Shanghai mengatakan bahwa sejumlah lokasi wisata akan ditutup, termasuk beberapa taman hingga gedung pencakar langit dan museum utama.

Industri pariwisata lokal pun telah menawarkan kepada klien mereka untuk melakukan pembatalan reservasi pada semua hotel, termasuk penyewaan mobil dan tiket wisata ke Wuhan.

Hal ini telah dilakukan oleh Trip.com, salah satu agen perjalanan online terbesar di China.

Begitu pula beberapa travel agent lainnya yakni Meituan, ly.com yang dikenal sebagai Tongcheng-Elong, qyer.com, serta Fliggy dari Alibaba yang dilaporkan mengikuti jejak trip.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved