Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Pemerintah China Resmi Segel Wuhan hingga Hotel Tolak Turis Asing

Pemerintah Tiongkok resmi mengisolasi Kota Wuhan sebagai upaya pengendalian penyebaran virus corona.

Penulis: Ika Nur Cahyani

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Tiongkok resmi mengisolasi Kota Wuhan sebagai upaya pengendalian penyebaran virus corona.

Dilansir dari tayangan Kompas TV (24/1/2020), sejumlah pasukan keamanan berjaga di seluruh sudut kota dengan menggunakan atribut pelindung yakni masker dan sarung tangan.

Pasukan keamanan juga ditugaskan untuk mengamankan tempat keluar masuknya warga maupun turis.

Diantaranya stasiun dan bandara.

Pasukan Keamanan patroli saat Wuhan diisolasi
Pasukan Keamanan patroli saat Wuhan diisolasi (Kompas TV)

Sebelumnya, pemerintah Wuhan sudah menghentikan transportasi publik sementara dan menangguhkan penerbangan.

Mekipun demikian, beberapa penumpang kereta dan pesawat masih diizinkan masuk ke Wuhan.

Pemerintah setempat juga mewajibkan warga untuk menggunakan masker serta sarung tangan sebagai pencegahan penyebaran virus tersebut.

Selain itu, dilansir dari tayangan Metro TV (23/1/2020), seorang WNI yang sedang menempuh pendidikan magister di Wuhan, Hilyatu Millati Rusdiyah mengatakan kondisi Wuhan pasca diisolasi.

Milla mengaku kondisi di Wuhan lengang dan jarang terlihat aktivitas warga.

"Saat ini situasi di Kota Wuhan cukup sepi ya."

"Kalau di lingkungan saya tinggal ini, di kompleks apartemen warga lokal, itu tidak terlihat aktivitas di luar ruangan," ujarnya.

Menurut Milla, kota Wuhan merupakan salah satu kota metropolitan di China.

Beberapa ajang perlombaan seperti olimpiade militer dan badminton kerap diadakan di kota ini.

Pemerintah China, jelas Milla, melakukan berbagai upaya pencegahan sejak pertama kali teridentifikasinya virus corona.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk waspada melalui jaringan telekomunikasi dan grup-grup chat.

"Pemerintah China setelah tahu adanya virus ini langsung mengimbau baik masyarakat lokal maupun asing untuk waspada."

"Mereka menggunakan media provider telepon dan melalui grup-grup chat," ujar Milla.

Milla juga mengatakan, beberapa hotel menolak turis asing dan transportasi umum ditutup.

"Ada WNI yang sedang jalan-jalan di Wuhan, mereka sempat diminta check out oleh hotel, dan karena tidak ada transportasi sama sekali mereka terpaksa berjalan sampai ke salah satu kampus di Wuhan," ungkapnya.

"Transportasi umum ditutup dan ada hotel yang tidak menerima turis asing," jelasnya.

Virus Corona Renggut Puluhan Nyawa di China

Sebelumnya, wabah virus corona telah merenggut nyawa 26 orang di China.

Pemerintah Tiongkok akhirnya menetapkan larangan bepergian kepada 9 kota di China.

Dikutip dari Kompas.com, seorang pasien yang terinfeksi meninggal di Provinsi Hebei, pada Kamis lalu.

Korban meninggal lain akibat virus corona tercatat di provinsi terpencil Heilongjiang.

Provinsi itu berlokasi sekitar 2.000 kilometer dari Wuhan, serta menjadi perbatasan antara Rusia dan China.

Selain 26 orang meninggal, pemerintah "Negeri Panda" mencatat lebih dari 830 kasus warga yang terinfeksi.

Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menganggapnya sebagai keadaan yang darurat.

Menurutnya, kondisi saat ini masih terlalu awal jika diumumkan secara global.

"Tolong jangan salah, ini sudah darurat di China. Namun, terlalu dini jika diumumkan dalam skala global," jelas Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dia juga menganggap China sudah mengupayakan berbagai cara untuk menanggulangi penyebaran virus corona.

Diantaranya dengan menutup tiga kota yaitu Wuhan, Huanggang dan Ezhou.

Selain di China,  sejumlah negara telah mengonfirmasi terpapar virus corona.

Diantaranya, Singapura, Thailand, Vietnam, hingga Amerika Serikat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved