Kebakaran Hutan di New South Wales, Australia: 2 Ton Ubi dan Wortel Disebar untuk Hewan Kelaparan
Kebakaran hutan dahyat menghanguskan lebih dari sembilan juta hektare lahan di Australia.
Dilansir dari portal berita The Guardian, masyarakat Kota Victoria mengawali hari Selasa dengan menghirup kualitas udara yang buruk.
Diketahui, asap tebal dari kebakaran bertiup ke arah timur negara bagian dan New South Wales.
Tercatat, kualitas udara berada di tingkat berbahaya lantaran partikel halus berterbangan di udara dari pukul 00.00 waktu setempat, hingga pukul 04.00 pagi waktu setempat.
Wilayah dengan kualitas udara buruk, berdasar Geelong, Latrobe Valley, Melbourne, semua wilayah dinyatakan berbahaya oleh EPA.
"Bermalam di Melbourne merupakan hal terburuk di dunia," ucap Kepala Petugas Kesehatan Negara Bagian, Brett Sutton dikutip melalui The Guardian.

Menurut Brett Sutton, kondisi dengan suhu dingin membuat partikel udara mengendap ke tanah.
Ia menambahkan, apabila suhu udara sudah lebih hangat, partikel yang mengendap itu akan terangkat.
Sutton menegaskan, saat ini kualitas udara berbahaya bagi semua orang.
Kualitas udara yang buruk ini juga dapat mempengaruhi kesehatan bagi orang yang sehat sekalipun.
Ditengah kondisi udara yang buruk ini, Sutton menghimbau agar anak-anak yang berusia di bawah 14 tahun, lansia si atas 65 tahun dan wanita hamil untuk mengambil perawatan ekstra dan tidak berpergian.
Diketahui, api melahap bagian timur dan timur laut Victoria yang merenggut empat korban jiwa.
Sekira 353 rumah dan 548 bangunan lainnya ikut terbakar.
Saat ini, 16 kebakaran masih menyala dan sekira 1,4 juta hektare telah hangus terbakar.
Kebakaran di Australia ini terjadi sejak 21 November 2019 lalu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)