Kelakuan Turis di Daerah Lokalisasi Gion Kyoto Jepang, Mengejar Geisha Pemula Hingga Curi Lampion
Bak buah simalakama, mungkin tepat perumpamaan ini digambarkan pada daerah Gion Kyoto yang merupakan daerah lokalisasi swasta di Jepang.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bak buah simalakama, mungkin tepat perumpamaan ini digambarkan pada daerah Gion Kyoto yang merupakan daerah lokalisasi swasta di Jepang.
Mengapa situasi serba salah ini terjadi di sana.
Fakta terkini, banyak kelakuan turis yang dianggap tidak menyenangkan di sana.
Mengejar para Maiko (geisha pemula) tanpa minta ijin memotret, dan perbuatan tidak menyenangkan lain dilakukan para turis di sana.
"Kaget saya ada turis bahkan duduk di depan rumah saya ketika saya membuka pintu. Dia sambil makan es duduk depan pintu saya," ungkap Yuko Sakata seorang pemilik rumah di daerah Gion Kyoto kepada Asahi TV Rabu ini (6/11/2019).

Selain itu Sakata juga menyebutkan bahkan ada turis yang mencuri lampion Jepang kecil di toko sebelah rumahnya.
"Iya saya dengar dari pemilik toko lampionnya tahu-tahu sudah hilang. Mungkin karena cute cantik diambil begitu saja oleh turis ya," tambahnya.
Baca: Jamur Raksasa Sepanjang 1,7 Meter dan Jamur Beracun Ditemukan di Kanto Jepang
Baca: Warisan Budaya Dunia Shirakawago Jepang Terbakar, Rumah Tradisional di Sekitar Lokasi Disemprot Air
Yang lebih tidak mengenakkan lagi adalah perlakuan banyak turis yang mengejar Maiko untuk difoto tanpa ijin mereka.
"Kita dikejar kejar seperti kriminal saja, difoto seenaknya, bahkan sampai masuk ke dalam toko pun masih di foto dari luar," ungkap seorang Maiko bernama Mameyo (17).

Denda Memotret Sembarangan
Perlakuan para Maiko Paparachi tersebut membuat suasana internal di lokalisasi Gion kurang nyaman.
Pengelolanya pun menerbitkan peraturan Denda 10.000 yen bagi yang memotret sembarangan baru-baru ini.
”Kami sadar memang banyak turis yang terkesan dengan Gion. Tetapi kalau sudah menuju kepada hal-hal yang menyusahkan kami tentu kami akan melindunginya dan kini berupa denda bagi pemotret yang tidak ada ijin," papar Junichi Ota salah satu pimpinan Kelompok Pengembangan Gion.
Selain perlindungan internal tersebut Ota juga merasa prihatin dan menakutkan hal ini juga berdampak kurang baik bagi turis internasional nantinya.
Kalau sampai larangan ini masuk ke dalam berbagai buku pariwisata dunia sitakutkan turis akan menghindar tidak lagi mengunjungi Gion di masa datang, lanjutnya.
Jumlah kunjungan turis ke Gion memang akhir-akhir ini sangat banyak sekali.
Baca: Polisi Jepang Dikerahkan Grebeg Markas Besar Yakuza Yamaguchigumi Terkait Penipuan
Baca: Terpilih 2 Orang Modeller Pro dan Gunpla Builders Indonesia yang akan Ikut Kompetisi di Jepang
Bahkan di Kyoto Gion menjadi nomor kedua terpopuler yang mendapat banyak sekali kunjungan turis asing menurut data dinas pariwisata Jepang tahun 2019 ini.
Kunjungan terbesar di Kyoto adalah obyek wisata Kuil Kiyomizu.
Terpopuler ketiga di Kyoto adalah Istana Nijou. Terpopuler keempat adalah Fushimi Inari Taisha.
Ketima terpopuler adalah Kinkakuji dan ke-6 terpopuler adalah Arashiyama.
Berbagai masalah dengan banjirnya turis ke Gion termasuk pula buang sampah, buang puntung rokok sembarangan, seenaknya menyender ke rumah orang untuk berfoto (memungkinkan kerusakan pagar rumah orang) dan sebagainya menjadi perhatian utama pengelola setempat.
Gion adalah sebuah distrik di Kyoto, Jepang, yang pada awalnya dikembangkan pada periode Sengoku, di depan Kuil Yasaka.
Distrik ini dibangun untuk mengakomodasi kebutuhan pelancong dan pengunjung kuil.
Akhirnya berkembang menjadi salah satu distrik geisha paling eksklusif dan terkenal di seluruh Jepang.
Hanya satu nama tempat di Jepang (dan dunia) menggunakan nama Gion (saat ini) yaitu yang di Kyoto tersebut.
Namun begitu populernya nama Gion sehingga dipakai untuk nama festival misalnya di Narita menggunakan nama festival Narita Gion Matsuri.
Biasanya diadakan pada awal bulan Juli selama dua atau tiga hari.
Bagi penggemar Jepang dapat bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirim email ke: [email protected]