Bukan Denda, FIFA Harusnya Hukum PSSI Tanpa Penonton
FIFA menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp 643 juta kepada PSSI, akibat peristiwa kericuhan yang terjadi antara pendukung timnas Indonesia…
Kita bisa kalau mau. Saya tidak lihat ada perbaikan, niat benar-benar ingin memperbaiki. Kalau kita ingin memperbaiki datanglah ke Belanda, bikin study tour, datanglah ke Jerman, ke Inggris, bikin penelitian, tengok stadion disana seperti apa. Datang ke Spanyol lihat stadionya seperti apa, bisa masuk tidak? Kalau bisa seperti apa? Kalau ada niat pertama itu dipelajari. Kedua perbaiki stadion, bicara dengan pemda bicara dengan pemerintah karena stadion milik pemerintah. Sekarang PSSI membuka diri ke pemerintah aja tidak mau.
Peristiwa kerusuhan, akan mencederai rencana Indonesia jadi tuan rumah piala dunia U-20?
Hal seperti ini, seandainya kita jadi kandidat yang lolos, asumsi yang mendaftar diri ada 7 sampai 8 negara. Mengerucut ke 2 sampai 3 negara, nanti akan dikunjungi oleh FIFA dicek ingin bertanding di stadion mana? Dicek infrastrukturnya, hotel terdekat, jalanannya se-macet apa, dicek polisinya, mereka cek semua. Mereka sampai ke stadion saja, selesai tidak akan lolos. Mungkin hanya GBK yang bisa lolos, tapi yang lain saya tidak yakin. Mungkin ada beberapa stadion baru modern di luar kota, Samarinda misalnya, Kalimantan atau Sumatera mungkin bisa lolos, tapi banyak yang harus diperbaiki. Tapi kalau stadion klub yang sudah sering kebobolan itu harus diperbaiki. Kalau pemerintah mengatakan akan perbaiki 4-5 stadion, baru mereka bsa menjadi kandidat serius, tapi tidak dengan kondisi sekarang. FIFA itu sangat amat ketat. (pkp/vlz)
Wawancara dilakukan oleh Prita Kusumaputri, dan telah diedit sesuai konteks.