Kim Jong-un 'naik pitam' atas rencana latihan militer AS-Korsel: Dua rudal Korut kembali diluncurkan
Peluncuran dua rudal balistik Korut di perairan pantai timurnya terjadi setelah Kim Jong-un menunjukkan kemarahan dengan menyebut latihan militer
Korea Utara telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di wilayah perairan pantai timurnya, yang menurut militer Korea Selatan, merupakan peluncuran kedua dalam sepekan.
Kedua rudal itu diluncurkan dari wilayah Wonsan pada Rabu pagi.
Peluncuran rudal Korut pada minggu lalu merupakan aksi pertama semenjak Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu pada Juni lalu.
Korea Utara menyebut peluncuran rusak tersebut sebagai "peringatan serius" kepada Seoul terhadap rencana latihan militernya dengan Washington.
- Kim Jong-un: Peluncuran dua rudal Korea Utara 'peringatan' untuk Korea Selatan
- Donald Trump jabat tangan Kim Jong-un, melangkah masuk ke wilayah Korut
- Kim Jong-un menerima sebuah surat yang "sangat baik" dari Donald Trump
Sebelumnya, Kim Jong-un menunjukan kemarahan dengan menyebut latihan tahunan dan akan berlangsung hingga bulan depan itu sebagai persiapan untuk perang.
Apa yang terjadi pada Rabu di Wonsan, Korut?
Rudal tersebut diluncurkan pada pukul 05:06 dan 05:27 waktu setempat dari wilayah Kalma tidak jauh dari pelabuhan Wonsan, Korut.
Rudal itu terbang sejauh 250km dan mencapai ketinggian 30km sebelum menghunjam di Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).
Menteri pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo mengatakan, rudal itu diidentifikasi sebagai tipe yang berbeda dari model sebelumnya.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengkonfirmasi bahwa tidak ada dampak terhadap keamanan Jepang setelah peluncuran tersebut.
Enam hari yang lalu, Korea Utara menembakkan dua rudal jarak dekat, satu di antaranya menempuh jarak 690km dan lainnya 430 km.
Peluncuran itu adalah yang pertama semenjak Trump dan Kim menggelar pertemuan mendadak pada Juni di zona demiliterisasi (DMZ), teritori yang memisahkan kedua Korea, di mana mereka sepakat untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi.
Mengapa ini terjadi sekarang?
Pyongyang baru-baru ini lagi menyuarakan kemarahan atas rencana latihan militer antara Korea Selatan dan AS, kegiatan rutin tahunan yang berulangkali ditolak untuk dibatalkan, walaupun telah menurun intensitasnya secara signifikan.
Walaupun AS dan Korea Selatan menolak membatalkan latihan militer, seorang pengamat mengatakan skala latihannya dapat diturunkan.
"Korea Utara jelas marah karena AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer. Mereka akan melampiaskannya dengan uji coba rudal... dalam beberapa hari ke depan, sebelum latihan bersama itu dimulai awal Agustus," kata Harry Kazianis dari Centre for National Interest di Washington.
