Minggu, 5 Oktober 2025

Terungkap! Identitas 2 Warga Indonesia Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Filipina

Dedi mengatakan Detasemen Khusus 88 masih terus mendalami latar belakang dari kedua pengebom bunuh diri di Jolo tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
VOA
Polisi penyelidik dan tentara tiba di lokasi kejadian setelah dua bom meledak di luar gereja Katedral Katolik Roma di Jolo, ibukota provinsi Sulu, Filipina selatan, 27 Januari 2019. 

Kalau Jamaah Islamiyah, menurut Benny Mamoto, serangan bunuh diri tidak melibatkan anak-anak. Sebab syarat menjadi anggota Jamaah Islamiyah harus sudah akil baligh. Sedangkan peran perempuan berada di belakang medan tempur.

Benny Mamoto menambahkan dalam menangkap tersangka teroris, aparat keamanan menghadapi dilema. Alasannya, teroris yang ingin ditangkap siap untuk mati, sedangkan aparat tidak mau mati. Karena itu prinsipnya membunuh atau dibunuh dengan catatan kalau kondisinya memang sudah mengancam, seperti pelaku membawa bom siap meledak.

Kalau pelaku berhasil ditangkap, maka aparat perlu memperlakukan mereka secara manusiawi dan harus ada pendekatan personal. Sebab deradikalisasi tidak bisa dilakukan secara sama ke setiap tersangka teroris karena latar belakang keterlibatan atau perekrutannya berbeda-beda.

Selain itu, kata Benny Mamoto, dari pengalamannya menginterogasi pelaku terorisme, dirinya selalu memakai pendekatan budaya agar lebih mudah dipercaya dan pelaku mau bersikap terbuka. (fw/al)

Sumber: VOA
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved