Minggu, 5 Oktober 2025

Wanita Indonesia Tampil di TV Jepang, Kerja di Onsen dan Segera Menikah dengan Bule Rusia

Seorang gadis asal Indonesia berusia 24 tahun yang bekerja di Surgut Rusia, hadir dalam sebuah acara TV TBS Jepang.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Ita usia 24 tahun yang bekerja di Rusia pada tempat pemandian bernama Onsen selama 3 tahun. Bulan ini Ita menikah dengan orang Rusia. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang gadis asal Indonesia berusia 24 tahun yang bekerja di Surgut Rusia, hadir dalam sebuah acara TV TBS Jepang, Kamis (27/6/2019).

Ita diketahui akan menikah dengan warga Rusia pada bulan Juni ini.

"Dia bernama Ita dari Indonesia, sudah 3 tahun bekerja di sini," papar Elena, pengelola Onsen bos Ita kepada TBS TV, Kamis (27/6/2019) dalam acara Bukkomi Japanese.

Bos Elena, pemilik Onsen, Andre, juga orang Rusia menyatakan memang mencintai Onsen Jepang tetapi ternyata tidak tahu dan belum pernah ke onsen Jepang.

"Kita membuat onsen ini dengan membaca informasi di internet saja," ungkap Elena.

Ita yang sudah bekerja lebih dari 3 tahun di Rusia dianggap Elena sebagai tenaga kerja yang baik.

Satu hal menarik dalam memijat tamu ternyata bukan hanya bagian leher dipijat, tetapi tamu juga dipukul-pukul memakai sapu lidi pada bagian belakang tubuhnya yang ditutupi dengan handuk putih.

Ita usia 24 tahun yang bekerja di Rusia pada tempat pemandian bernama Onsen selama 3 tahun. Bulan ini Ita menikah dengan orang Rusia.
Ita usia 24 tahun yang bekerja di Rusia pada tempat pemandian bernama Onsen selama 3 tahun. Bulan ini Ita menikah dengan orang Rusia. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Ini tidak ada ya di onsen Jepang," ungkap Mai Sato, sebuah onsen terbaik di Jepang yang didirikan tahun 705 oleh Fujiwara Mahito.

Tahun 2011 Keiunkan diakui sebagai onsen terbaik oleh Guiness Book of Record dan sebagai penginapan tertua di dunia.

Sato yang berpura-pura mau belajar onsen di tempat Rusia tersebut banyak melihat keanehan yang sama sekali lain dengan konsep onsen di Jepang.

Tatami tidak ada padahal sangat penting untuk tempat onsen di Jepang.

Selain itu membawa handuk seperti juga diajarkan Ita dengan membawa 4 sampai 6 handuk ditumpuk dan dibawa atau dipanggul di atas kepala dari dalam kamar stok ke kamar tamu.

"Cara tersebut jelas tak ada di Jepang," ungkap Sato.

Elena dan Andre diundang ke Jepang ke onsen Keiunkan dan sangat kaget karena sangat asri dan indah dan makanannya juga sangat enak, serta tata cara yang sangat lain dilakukan mereka di Rusia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved