Minggu, 5 Oktober 2025

Membenci bos dan lima hal lain yang bisa memicu serangan jantung

Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung, yang sering kali tidak diperhatikan, dua di antaranya membenci bos dan abai dengan

Jantung
Getty Images
Kemungkinan terdapat sejumlah perusak kesehatan jantung yang tidak Anda sadari.

Kita semua mengetahui rokok, obesitas dan kurang olahraga dapat meningkatkan kemungkinan mengalami serangan jantung.

Tetapi terdapat sejumlah pemicu lainnya yang mungkin Anda belum pernah mendengarnya dan kemungkinan tidak memperhatikannya.

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian dunia berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kami mengkaji sejumlah risiko tersembunyi ini.

1. Tidak membersihkan gigi dengan benang

Flossing
Getty Images
Jantung berterima kasih saat Anda membersihkan gigi dengan benang.

Ada kaitan erat antara gigi dan jantung.

Sejumlah kajian memperlihatkan bahwa orang-orang dengan kesehatan gigi yang buruk memiliki tingkat masalah kardiovaskular yang lebih tinggi.

Gusi berdarah dan radang memungkinkan bakteri masuk ke aliran darah.

Hal ini akan membantu terbentuknya tumpukan lemak di arteri.

Ini juga akan menyebabkan jantung memiliki tingkat protein tertentu yang tinggi, yang membuat peradangan pembuluh darah.

Peradangan pada akhirnya akan menyebabkan serangan jantung atau tekanan darah tinggi.

Jalan keluarnya? Bersihkan gigi dengan menggunakan benang (flossing) secara teratur dan jangan melupakan kunjungan ke dokter gigi.

2. Membenci atasan

Stres kerja
Getty Images
Penelitian Swedia memperlihatkan peningkatan berarti penyakit jantung di antara orang yang stres di tempat kerja.

Ini bukanlah lelucon - membenci atasan dapat merusak kesehatan kardiovaskular Anda.

Studi selama 10 tahun Swedia yang diterbitkan British Medical Journal menyatakan hubungan buruk dengan para bos di tempat kerja dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung sebesar 40%.

"Serangan jantung dapat dipicu karena stres pekerjaan yang berarti," kata Vijay Kumar, kardiolog di Health Heart Institute, Orlando, AS.

Jika ditambah dengan faktor-faktor lain seperti tidak cukup tidur dan mengonsumsi makanan yang buruk, akan lebih meningkatkan risiko penyakit koroner.

3. Peristiwa traumatis

Berita buruk
Getty Images
Kejadian yang mengguncang dapat menghancurkan jantung.

Kejadian traumatik seperti kematian anggota keluarga dapat menghancurkan jantung.

Menurut American Menopause Society, pembuluh darah perempuan yang telah mengalami tiga atau lebih peristiwa mengguncangkan dalam kehidupan akan menunjukkan kinerja pekerjaan yang lebih buruk dibandingkan perempuan yang tidak mengalami hal yang sama.

Kardiolog Jackie Eubany mengatakan tingkat stres tinggi dapat menyebabkan peningkatan produksi adrenalin yang berarti.

Ini akan mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah.

4. Merasa kesepian

Sakit jantung
Getty Images
Kesepian sangat tidak baik bagi jantung Anda.

British Medical Journal menyatakan orang tidak aktif secara sosial memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung sebesar 29% dan 32% lebih besar mengalami serangan jantung.

Salah satu alasannya adalah kesepian dapat menyebabkan stres dan orang kesepian tidak memiliki siapa pun yang dapat membantu menghibur mereka.

Kajian Oxford University yang diterbitkan pada tahun 2014, menganalisis lebih dari 700.000 perempuan selama delapan tahun.

Mereka menemukan orang yang memiliki pasangan 28% lebih kecil berkemungkinan meninggal karena ischemic cardiomyopathy dibandingkan perempuan yang hidup sendiri.

5. Depresi

Bertemu dokter
Getty Images
Depresi juga dapat mempengaruhi tubuh.

Asosiasi Jantung Amerika menyatakan 33% pasien serangan jantung di AS kemungkinan mengalami depresi.

Para ahli memperkirakan orang dengan masalah kejiwaan kemungkinan tidak mampu mengambil keputusan yang baik.

Nieca Goldberg, direktur kesehatan pada Joan H. Tisch Centre for Women's Health, New York, mengatakan kebiasaan seperti diet sehat atau mengurangi konsumsi alkohol kemungkinan terlalu memberatkan penderita depresi.

"Orang yang merasa kondisi mentalnya buruk tidak akan melakukan hal-hal yang menenangkan. Mereka kemungkinan tidak akan memikirkan apakah mereka sehat atau tidak," dokter menjelaskan.

6. Menopause

Minum teh
Getty Images
Penurunan hormon memicu menopause.

Perempuan lebih cenderung terkena serangan jantung selama beberapa tahun setelah menopause.

Ini dapat dikaitkan dengan penurunan hormon alamiah estrogen di tubuh.

Estrogen diyakini memiliki pengaruh postif terhadap dinding dalam arteri, membantu kefleksibelan pembuluh darah.

Kardiolog Jackie Eubany menambahkan pertambahan umur membuat pembuluh darah lebih kaku, sehingga meningkatkan tekanan arteri.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved