Kamis, 2 Oktober 2025

Pria AS tulis obituari yang mencela diri sendiri demi peringatkan bahaya merokok

Pria AS yang meninggal akibat kanker paru karena merokok selama puluhan tahun, menulis obituari pribadi yang berisi peringatan akan bahaya merokok

Seorang warga New York berusia 66 tahun menulis obituari pribadi yang berisi peringatan akan bahaya merokok dan mengajak para perokok untuk berhenti.

"Saya adalah orang bodoh yang terus membuat keputusan bodoh, setiap hari selama bertahun-tahun," tulis Turner dalam obituarinya. "Jika Anda seorang perokok -berhenti - sekarang - hidup Anda bergantung pada hal itu."

Geoffrey Turner meninggal akibat kanker paru-paru pada 13 Februari. Dia adalah seorang perokok berat.

Dia didiagnosa mengidap kanker paru stadium empat pada November dan dokternya mengatakan itu terjadi karena dia merokok selama puluhan tahun.

"Saya adalah seorang perokok dan walaupun saya tahu itu bisa membunuh saya, saya memilih mengabaikan itu," sebut Turner dalam obituari yang dipublikasikan di Albany Times Union.

"Rasa sakit dan penderitaan yang saya sebabkan pada keluarga saya tidak sebanding dengan 'kepuasan' yang saya rasakan, (merokok) benar-benar tidak lebih dari membuang uang, memisahkan saya dari keluarga saya, dan akhirnya menghancurkan tubuh saya."

"Saya menjalani kehidupan yang layak, tetapi ada begitu banyak peristiwa dan tonggak sejarah yang tidak akan bisa saya bagikan dengan orang yang saya cintai," tulisnya. "Moral dari cerita ini - jangan menjadi idiot."

"Ingat, hidup itu indah - jangan biarkan itu menghilang dalam asap."

Putri Turner, Sarah Huiest, mengatakan pada BBC, dia sangat bangga dengan tindakan "tanpa pamrih" ayahnya. Kendati demikian, dia sempat terkejut saat ayahnya menunjukkan obituari itu kepadanya.

"Saya mengatakan padanya, itu sangat mencela diri sendiri," kata Sarah. "Dia hanya mengangkat bahu dan mengatakan, 'itu semua kenyataan'."

Respons terhadap obituari yang sangat jujur itu ternyata positif, sebut Sarah.

"Teman, kolega dan bahkan orang asing mengatakan kepada saya bahwa kata-kata yang dia tulis di obituari tersebut adalah hal yang ingin mereka dengar dari orang tercinta mereka," ujarnya.

Sarah mengatakan pada BBC, neneknya pertama kali menangkap basah ayahnya mencoba merokok di usia dua tahun. Sementara Turner mengatakan dia mencoba merokok lagi di usia empat tahun.

Turner sempat berhenti merokok saat menikah dengan ibu Sarah, namun kemudian dia kembali merokok di pertengahan 90an saat sedang dalam perjalanan bisnis ke London. Dia tidak berhenti merokok sejak saat itu, hingga akhirnya didiagnosis mengidap kanker tahun lalu.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved