Senin, 6 Oktober 2025

Trump dan Kim Akan Gelar Pertemuan Satu Lawan Satu di Hanoi

Trump berusaha untuk membujuk pemimpin Korea Utara untuk meninggalkan senjata nuklir.

Editor: Johnson Simanjuntak
Sputnik News
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memiliki pertemuan satu lawan satu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam pertemuan puncak kedua, di Vietnam, pada 27-28 Februari mendatang.

Demikian Gedung Putih menyampaikan pada Kamis (21/2/2019).

Trump dan Kim pertama kali bertemu di Singapura, pada Juni tahun lalu. Rencananya mereka kembali akan mengadakan pembicaraan di ibukota Vietnam, Hanoi pada 27-28 Februari.

Trump berusaha untuk membujuk pemimpin Korea Utara untuk meninggalkan senjata nuklir.

Para pejabat AS mengatakan pertemuan minggu depan akan memiliki format yang mirip seperti pada Juni lalu, di Singapura. Yakni, akan ada kesempatan untuk kedua pemimpin untuk melakukan pertemuan empat mata, "sebelum mengadakan pertemuan dengan tim mereka masing-masing."

Utusan Khusus AS ke Pyongyang, Stephen Biegun, yang sudah di Hanoi mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari Korea Utara, Kim Hyok Chol.

Para pejabat AS pun menolak untuk berspekulasi mengenai poin-poin apa mungkin akan menjadi pernyataan bersama Trump dan Kim pada akhir pertemuan nanti.

Sebelumnya jelang pertemuan kedua dengan Kim, Trump mengeluarkan pernyataan. Diwartakan AFP Rabu (20/2/2019), Trump menyatakan sanksi yang diberikan kepada Korut masih berlaku karena dia belum mencabutnya.

Baca: Munajat 212, Maruf Amin: Tidak Masalah Yang Penting Jangan Jadi Kendaraan Politik

"Saya dengan senang bersedia melakukannya (pencabutan sanksi). Namun untuk itu, saya harus melihat sikap yang menjanjikan dari pihak seberang," tegas dia.

Kim dan Trump bakal bertemu kembali di Hanoi, Vietnam, pada pekan depan untuk mendiskusikan kemajuan denuklirisasi di Korut.

Pertemuan pertama keduanya terjadi pada 12 Juni 2018 di Singapura, di mana Kim menyepakati untuk melucuti program senjata nuklir.

"Pemimpin Kim dan saya mempunyai hubungan yang sangat baik. Saya tidak terkejut jika terjadi sesuatu yang positif," lanjut Trump.

Trump menekankan Korut adalah negara yang mempunyai potensi untuk berkembang di bidang ekonomi, dan menyatakan Vietnam tidak akan menjadi pertemuan terakhir mereka.

Sejak pertemuan di Singapura, pembicaraan akan proses denuklirisasi melambat setelah kedua negara saling memaksakan terminologi mereka.

Meski begitu, Trump sempat mengatakan dia tidak terburu-buru untuk memaksakan Korut segera melaksanakan pelucutan nuklir. (AFP/Channel News Asia)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved