Selasa, 7 Oktober 2025

Federasi Organisasi Ekonomi Jepang Keidanren Akan Ubah Petunjuk Perekrutan Karyawan Baru 2021

Mahasiswa tingkat ke tiga yang akan memasuki perusahaan pada musim semi 2020 akan menjadi generasi terakhir untuk mengikuti jadwal berburu pekerjaan

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Markas Federasi Organisasi Ekonomi Jepang (Keidanren) di Otemachi Tokyo, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Federasi Organisasi Ekonomi Jepang (Keidanren) akan menghapus dan menciptakan petunjuk baru mengenai perekrutan karyawan baru di berbagai perusahaan Jepang pada tahun 2021 mendatang.

"Keidanren   telah memutuskan untuk membatalkan pedoman jangka panjang bagi perusahaan mempekerjakan mahasiswa untuk memberikan fleksibilitas dalam merekrut di tengah meningkatnya persaingan untuk pekerja muda dan berbakat," ungkap sumber Tribunnews.com seorang pengusaha  Jepang Senin ini (15/10/2018).

Mahasiswa tingkat ke tiga yang akan memasuki perusahaan pada musim semi 2020 akan menjadi generasi terakhir untuk mengikuti jadwal berburu pekerjaan (shushoku katsudo)   di berbagai perusahaan Jepang.

Banyak perusahaan Jepang memulai tahun bisnis mereka pada 1 April.

Di Jepang saat mencari pekerjaan dilakukan satu tahun sebelumnya yaitu pada tahun ketiga. Setelah ada kepastian diterima, saat lulus Universitas di tahun keempat, langsung bisa masuk bekerja di perusahaan Jepang.

Universitas di Jepang hanya empat tahun.

Keputusan itu muncul setelah Hiroaki Nakanishi, ketua lobi bisnis, mengatakan bulan September bahwa dia merasa "tidak nyaman tentang Keidanren menetapkan jadwal perekrutan," dan menyatakan niat untuk mengakhiri hal tersebut.

Banyak pejabat universitas dan pemerintah khawatir bahwa penghapusan pedoman bisa mengarah pada perburuan pekerjaan berlarut-larut yang akan berdampak buruk pada karya akademis siswa.

Pertemuan yang dipimpin pemerintah dengan kalangan akademis dan bisnis   membahas aturan perekrutan baru Senin ini (15/10/2018).

Pedoman rekrutmen, yang dirancang untuk memungkinkan mahasiswa berkonsentrasi pada studi mereka, awalnya dimulai dalam bentuk perjanjian kerja pada tahun 1953 antara pemerintah, universitas dan bisnis.

Tetapi sistem ini kemudian dihapus karena perusahaan menghindari peraturan untuk mempekerjakan pekerja muda lebih awal dari yang disepakati.

Keidanren kemudian menetapkan aturan saat ini yang digunakan oleh banyak perusahaan anggota grup  perusahaan besar  biasanya mematuhinya, meskipun dengan cara yang tidak mengikat.

  Saat ini banyak perusahaan non-Keidanren, terutama perusahaan asing dan IT, telah merekrut siswa jauh lebih awal.

Nakanishi mengindikasikan bahwa pedoman tersebut belum berfungsi sebagaimana mestinya.

Penghapusan pedoman akan dimulai dengan siswa yang akan menjadi karyawan baru di musim semi 2021.

Pemerintah akan membahas peraturan baru dengan Keidanren dan universitas untuk meminimalkan dampak perubahan pada perusahaan   yang lebih kecil.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved