Restoran Besar di Jepang Skylark Holdings Ganti Penggunaan Sedotan Plastik Menjadi Kertas
Banyaknya sampah plastik di Jepang akan berkurang antara lain dengan penggantian sedotan plastik menjadi sedotan kertas.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Banyaknya sampah plastik di Jepang akan berkurang antara lain dengan penggantian sedotan plastik menjadi sedotan kertas.
"Skylark Holdings, rantai restoran besar Jepang yang memiliki lebih dari 1300 toko restoran di Jepang sudah memutuskan akan mengganti sedotan plastik dengan kertas selambatnya tahun 2020," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (17/8/2018).
Ini berarti pertama kali restoran besar di Jepang yang berusaha mengurangi dengan nyata sampah plastik di masa depan.
"Dengan sampah kertas, akan semakin memudahkan daur ulang ketimbang plastik," tambahnya.
Oleh karena itu dengan serius grup restoran tersebut mulai sekarang telah menyiapkan sedotan dari kertas agar perlahan-lahan dapat menggantikan sedotan plastik di semua cabang restoran yang dimilikinya.
Baca: Empat Jam Lamanya Ustaz Evie Effendi Diperiksa Ditreskrimsus Polda Jabar
Kelompok restoran Skylark antara lain dengan merk Bamiyan dan Jonathan sekitar 3200 tokonya termasuk di luar negeri akan diganti sedotannya dengan tipe kertas.
Penggunaan sedotan itu setiap tahun diperkirakan sekitar 105 juta sedotan digunakan.
Jika satu sedotan 1 gram berarti 105 juta gram plastik jadi sampah per tahun hanya dari satu grup restoran Jepang saja.
"Meskipun demikian apabila ada anak-anak atau kalangan difabel (cacat) juga tetap mau pakai sedotan plastik, maka tetap masih bisa disediakan nantinya walaupun jumlahnya sudah sangat sedikit," ujarnya.