Senin, 6 Oktober 2025

Transkrip Komunikasi Terakhir Pencuri Pesawat Horizon Air dan Petugas Bandara, Sebelum Pesawat Jatuh

"Ini mungkin (hukuman) penjara seumur hidup, ya? Saya berharap itu untuk orang seperti saya," ucap Richard

Editor: Aji Bramastra
montase : NBC, dailystar
Richard Russel, karyawan bandara yang mencuri pesawat lalu tewas setelah gagal mendaratkan pesawat. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden jatuhnya pesawat milik maskapai Horizon Air setelah dicuri oleh seorang karyawannya dari Bandara Internasional Seattle-Tacoma, Amerika Serikat, Jumat (10/8/2018), terus diinvestigasi otoritas terkait.

Pesawat itu diterbangkan tanpa izin oleh Richard Russel, seorang karyawan bandara, lalu pesawat jatuh dan menewaskan Richard.

Yang terbaru, The Seattle Times merilis rekaman pembicaraan antara Richard Russel dan pihak ATC Bandara, sebelum pesawat jatuh.

Berikut rekaman pembicaraan tersebut :

"Saya turun ke titik 2.100," katanya kepada petugas Air Traffic Control ( ATC).

"Saya mulai dengan angka 30 entahlah... Saya tidak tahu seperti apa pembakaran saat lepas landas, tapi sepertinya sedikit lebih cepat dari yang saya duga," ucap Richard.

Petugas ATC menanggapi reaksi pelaku dengan tenang agar tidak membuatnya kesal.

Pembicaraan berlanjut, petugas mencoba membujuk Rich mendarat ke suatu tempat.

"Ada landasan pacu tepat di sisi kanan Anda, sekitar satu mil," kata petugas yang mengarahkan pria tersebut ke lapangan udara militer di Pangkalan Gabungan Lewis-McChord.

"Ya ampun," jawab Rich.

"Orang-orang itu akan menakuti-nakuti saya, jika saya mencoba mendarat di sana. Saya mungkin bakal mengacaukan sesuatu di sana juga," lanjutnya.

"Saya tidak mau melakukan itu. Mereka mungkin memiliki (sistem) anti-pesawat ," ucapnya.

Pemandu lalu lintas udara mencoba menenangkan Rich. "Mereka tidak memiliki barang seperti itu. Kami hanya berusaha mencari lokasi untuk Anda bisa mendarat dengan selamat," ujar petugas ATC.

Rich mengaku tidak siap untuk menurunkan pesawat. "Saya harus berhenti melihat indikator bahan bakar, karena terus turun dengan cepat," katanya. 

"Ini mungkin (hukuman) penjara seumur hidup, ya? Saya berharap itu untuk orang seperti saya," ucap Richard.

Petugas ATC kembali menenangkan Richard.

"Oh, Richard. Kami tidak akan cemas atau pun memikirkan hal itu. Tapi mohon bisakah Anda mulai belok ke kiri?" pinta petugas ATC.

Pembicaraan berlanjut dengan Rich berbicara tentang orang yang peduli dengannya.

"Banyak orang yang peduli dengan saya. Tentu ini akan mengecewakan mereka yang mengetahui saya melakukan ini. Saya ingin minta maaf kepada mereka," ucapnya.

"Saya hanya pria hancur yang sakit," imbuhnya.

"Saya merasa ada salah satu mesin yang mati," kata Rich.

"Baiklah, Rich, Jika Anda bisa, jagalah pesawat tetap di atas perairan. Jaga pesawat tetap terbang baik dan rendah," ucap petugas ATC.

Tak lama setelah kata-kata petugas ATC ini, pesawat jatuh dan meledak.

Pesawat turboprop Bombardier Q400 dibawa kabur oleh Richard Russel (29) sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Kira-kira 90 menit kemudian, pesawat jatuh di Pulau Ketron.

Tak ada penumpang dalam pesawat dengan 76 kursi tersebut.

Kepolisian setempat menilai, insiden itu bukanlah aksi terorisme.

Dua jet tempur F-15 sempat mengejar Rich.

Namun, dia dilaporkan tewas ketika pesawat terjatuh.

Richard digambarkan sebagai pria yang bersemangat, riang, dan sembrono sepanjang percakapan berlangsung. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekaman Kokpit Ungkap Percakapan Pencuri Pesawat dengan Petugas ATC".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved