Tim Olimpiade Indonesia Selama di Tokyo Jepang Dapat Manfaatkan Masjid Bergerak
Tim Indonesia bisa dengan nyaman melakukan salatnya apabila ada MB yang berkapasitas 50 orang
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - Penyelenggaraan Olimpiade dan Paralympic di Tokyo mulai 24 Juli 2020 mendatang akan semakin nyaman khususnya bagi tim olahragawan Indonesia yang beragama Islam, apabila memiliki Masjid Bergerak (MB) yang berpangkalan di kamping tim Indonesia di Tokyo.
"Tim Indonesia bisa dengan nyaman melakukan salatnya apabila ada MB yang berkapasitas 50 orang menggunakan karpet dan AC 4 unit di dalamnya sehingga terasa sejuk sekali nantinya," papar Yasuharu Inoue, CEO Yasu Project Co.Ltd. pembuat MB khusus kepada Tribunnews.com hari Rabu ini (25/7/2018).
MB juga mendapat dukungan kuat dari Kantor Kabinet PM Jepang Bidang Promosi Strategi Hak Intelektual.
"Kita dapat dukungan pemerintah dan mendapat hak pula untuk ikut ke dalam tim penyuksesan Olimpiade 2020 mendatang. Olehkarena itu apabila ada permintaan dari Indonesia untuk MB ini tentu kita akan bicarakan bersama nantinya," lanjut Inoue lagi.
Selain dengan Indonesia Inoue juga menawarkan hal ini kepada tim negara lain yang mayoritas atlitnya beragama Islam sehingga memudahkan mereka melaksanakan salatnya selama berlangsungnya Olimpiade 2020 mendatang.
"Bukan hanya menjadi tempat salat, nanti bisa berubah fungsi dengan mudah menjadi semacam kantin khususnya menjual makanan halal bagi kalangan muslim sehingga semakin membuat kalangan muslim nyaman berjalan-jalan di Jepang dengan keberadaan MB ini."
Oleh karena itu nantinya MB akan dibuat antara 5 sampai 10 unit karena kemungkinan akan banyak permintaan dari berbagai negara yang mayoritas muslim untuk menggunakannya di Jepang selama penyelenggaaan Olimpiade 2020 mendatang.
"Target kita ke luar Jepang sudah ada sebenarnya kalau bisa dipakai pula saat Asian Games di Indonesia apabila ada permintaan dari Indonesia untuk dibawa ke sana," tekannya lagi.
Selain itu rencana pengiriman MB ini di dalam negeri Jepang tanggal 12 Agustus mendatang rencana dibawa ke acara Yosakoi di perfektur Kochi.
Kemudian bulan September rencana dibawa ke Fukuoka untruk sebuah acara Asia yang bernuansa halal. Dan Oktober sedang dipikirkan untuk sebuah acara di Tokyo juga MB ini akan berpatisipasi ke dalamnya sehingga memudahkan kalangan muslim melakukan salat di dalam truk karoseri Hino tersebut.
Kelengkapan beribadah sudah lengkap termasuk karpet indah, kompas menunjukkan arah Mekah, sampai kepada tempat wudhu, membersihkan muka tangan dan kaki sebelum salat.
"Semua itu dalam satu set sistim otomatis yang rasanya pertama kali di dunia kita lakukan ini sehingga mudah diboyong ke mana-mana menjadi MB yang berguna sekali bagi kalangan muslim," ungkap pria kelahiran Fukuoka 30 September 1959 lulusan jurusan hukum Universitas Fukuoka itu.